Pandemi memang telah merubah banyak hal dalam hidup. Nggak hanya harus taat pada protokol kesehatan, pandemi ini juga membuat hubungan sosial ‘terpaksa’ makin berjarak, hingga aspek pekerjaan yang juga banyak dikerjakan secara remote alias jauh-jauhan.

Selama setahun lebih harus di rumah aja, saya udah ngikutin banyak banget sesi webinar beragam topik. Mulai dari parenting, kesehatan, kecantikan, hingga jalan-jalan virtual. Selain Youtube, mainan lain yang ngetrend banget di era kenormalan baru ini adalah IG Live. Sebuah sesi ngobrol-ngobrol yang kita-kita yang udah jenuh dengan zoom atau google meet.

Sejujurnya, saya belum pernah nge-live di IG sampai beberapa hari yang lalu. Yes, saat diminta sama tim Benih Baik untuk hadir dalam bincang seru dalam rangka promo launching novel sosial saya sama Nanang, saya auto nervous. Gimana enggak? Selama ini cuman bisa mantengin ig live orang lain, eh sekarang harus tampil di panggung barengan host yang super kece, dan boss dari perusahaan startup keren. Sementara siapalah saya ini? I’m just an ordinary mom, blogger dan penulis ndeso yang bahkan entah tahun kapan menjejakkan kaki di tanah ibukota. Jadi pas saya bilang nervous, I really mean it! Hahaha..

Dan begitulah hari itu tiba. Kamis, 1 April 2021 yang lalu bukannya dapet April mop sih, tapi I finally showed up on IG Livenya Benih Baik, barengan Nanang Chalid, partner nulis saya yang femes banget itu.

Acara bertajuk “Coelho’s Circle : Karya Cerita tentang Arti Kenangan dan Harapan” itu dipandu oleh TV anchor cantik, Mba Tantri Moerdopo. Selama kurang lebih 45 menit kami bertiga ngobrol seru tentang behind the scene-nya novel ini, sekaligus mempromosikannya agar makin banyak teman baik yang tahu kampanye ini dan ikut serta di dalamnya.

Sungguh sebuah kebanggan dan kenervousan tersendiri buat saya bisa hadir di acara keren tersebut. Apalagi bisa ngobrol langsung sama tv super kece itu. Berasa lagi diinterview di tipi deh hahaha norak!

To be honest, saya ama Nanang tuh beneran belum pernah nge-live di IG yah, jadi sama katroknya. Untuk mengatasinya, kami sempet latihan dulu beberapa menit menjelang tayangan langsung. Puji Tuhan, semua berjalan lancar. Sempet khawatir masalah jaringan internet dan soal audio yang kami pakai, tapi semuanya solved dengan sempurna. Well done! Kamipun siap untuk tayangan langsung perdana kami. Dan kami cukup berbangga karena ternyata ada ratusan orang yang berkenan melihat kami live di sana.

Masalah kemudian muncul saat Mba Tantri yang muncul juga hingga jam dinding menunjukkan waktu melebihi jadwal yang ditentukan. Ternyata, ada masalah teknis yang harus dibereskan dulu. Jadilah kami harus molor hingga sekitar 15 menit dari jadwal. But it’s okay. Akhirnya kami mengudara. Yeaaay!

Is that all? No, Pemirsah! Tiba-tiba lampu di rumah saya padam hahaha. Nggak cukup sekali, lampu mati sampai dua kali dan ini terus terang mengacaukan konsentrasi yang udah saya bangun sejak pagi hari. Huhuhu… tadinya saya pikir itu adalah pemadaman total karena siang harinya Jogja diguyur hujan angin cukup deras. Eh, taunya ada konsleting listrik di rumah saya.

Meski demikian, saya berusaha untuk tetap fokus pada acara dan dengan segenap kemampuan, mencari alternatif lain agar wajah saya tetap terlihat on screen. Secara yaaa… itu gelap banget! Dan jalan ninja saya malem itu cuman bisa nyalain flash light alias lampu senter yang ada di fitur bawaan hape. Thanks to Realme yang bisa nyelametin saya dari kegelapan hahaha… !! #bukanpromo

Untung lagi, saya udah terbiasa manggung jadi muka ini udah kek tembok tebelnya. Dan pas saya liat tayangan ulangnya di IG TV emang mukak jutek saya ini nggak terlalu kentara paniknya. Wuhuhuhuh!

Over all, sesi ngobrol seru kemarin berjalan lancar. Kami bertiga malah sempet terbawa emosi saat membicarakan tentang isi buku ini plus flash back sama realita yang nggak mudah. Saat membicarakan kerabat, saudara, dan teman yang “pergi duluan” dijemput covid, mba Tantri menahan air mata. Begitupun Nanang saat ngobrolin almarhum temannya. Pokoknya, obrolan kemarin nggak cuman hepi-hepi aja, tapi juga sangat menyentuh. Dan saya sangat bersyukur semuanya berjalan lancar hingga acara ditutup.

Nah buat kalian yang baru mau nge-live di IG, sebaiknya persiapkan hal-hal berikut ya.

5 Persiapan Menjelang IG Live 

Persiapkan mental

Ini persiapan dasar banget yah untuk semua hal yang harus kita kerjain. Nah untuk IG Live ini berhubung baru pertama banget buat saya dan Nanang, kami enggak malu bertanya dan saling mendukung. Saya sempet bilang sama Nanang, duh gue nggak pede. Eh, dia nyemangatin saya. Padahal dia juga belum pernah nge-live. Untungnya tuh orang udah biasa cuap-cuap depan orang jadilah saya ikut bersemangat.

Persiapan mental ini juga terkait mempersiapkan diri untuk menguasai topik pembicaraan. Beruntung, kemarin itu kami mengobrol soal behind the scene-nya penulisan novel Coelho’s Circle. Jadi semuanya sangat kami kuasa dengan sempurna! Meski jujur, dari siang perut saya mules tanpa alesan dan migren menyerang dari pagi sampai malam, hahaha.. Penyakit lama kalau nervous ya kek gitu saya mah.

Kenali lawan bicara

Poin kedua ini tak kalah penting, supaya sesi ngobrol-ngobrol nanti nggak garing dan hambar. Kalau saya, karena kebetulan nggak memungkinkan ber-say hello sebelum acara, maka saya sempetin ngintip profile mba Tantri via gugling doang. Dari sana saya punya gambaran tentang mbak cantik yang satu ini. Nggak nyangka loh, meski udah femes, dia orangnya ramah dan rame banget.

Tetap tenang

Yang namanya acara online, segala sesuatu bisa terjadi. Karena itu, kita perlu banget untuk tetap kalem, tenang, dan berpikir jernih. Kita tentu berdoa semua berjalan lancar. Tapi kita juga harus prepare for the worst. Dan itulah yang saya alami. Udahmah minggu sebelumnya sesi zoom saya berantakan karena faktor teknis, laptop tetiba ngadat dan terpaksa pindah haluan pakai hape. Sabtu kemarin saya ngalamin mati listrik saat IG live.

Menjadi tetap tenang itu bantu banget supaya acara nggak keganggu. Untung juga saya enggak  latah. Jadi pas lampu tiba-tiba mak pet dan semuanya jadi gelap, saya nggak teriak-teriak. Hahaha.

Siapkan semua properti penunjang

Nggak cuma untuk IG Live, untuk semua acara yang berkaitan dengan online, sebaiknya persiapkan semua properti penujang yang diperlukan. Pastikan hape full baterai, pastikan pula kameranya berfungsi dengan baik. Selain itu, kita juga perlu nyiapin ruangan yang nyaman, kalo bisa ber-AC lebih bagus karena kita bisa lebih berkonsentrasi.

Selebihnya, persiapkan juga penerangan yang cukup. Kalau memang penerangan rumah dirasa kurang, sebaiknya pakai ring light biar muka kita terlihat jelas, nggak blurred apalagi gelap. Pemilihan merk hape sepertinya juga penting, terutama bagian kualitas kameranya ya. Soalnya ada beberapa hape yang kameranya kurang bagus gitu.

Miliki support system

Buat para emak, terutama, keberadaan support system yang solid itu penting banget. Apalagi kalau masih ada anak kecil yang butuh pendampingan. Usahakan untuk meminta bantuan orang rumah untuk menemani si kecil bermain, selagi kita online. Biar kitanya juga bisa fokus ya. Jikapun engggak ada, ya itu PR kita untuk pinter-pinter mengkondisikan si kecil agar bisa bekerja sama saat kita bekerja, dia enggak gangguin.

Meski ada beberapa kendala selama IG Live kemarin, saya sangat bersyukur over all semua berjalan dengan lancar hingga acara selesai. Sungguh pengalaman yang berharga untuk ke depannya, agar saya bisa lebih baik lagi saat harus menghadiri acara online yang penting.

Oya untuk kalian yang penen dapetin buku kece kami sekaligus berdonasi untuk keluarga Nakes yang terdampak Covid-19, langsung saja kunjungi official store benihbaik di Tokopedia ya. Ada beragam pilihan yang bisa kalian klik di sana.

Makasih sudah berkenan membaca tulisan ini dan mari teruskan rantai kebaikan yang sedang kami rajut. Salam sehat, salam kemanusiaan!