~ Kopi ~

 

Nggak bosan-bosan saya nulis soal minuman yang satu ini. Cita rasanya yang khas, aromanya yang bikin nagih dan energi yang diciptakannya saat diseruput panas-panas, membuat saya pengin lagi dan lagi menyesapnya.

Dulu, saya suka minum kopi sachet alias kopi instan. Alasannya jelas, lebih praktis, tinggal tuang air panas dan sluurrp! Mata langsung ceunghar. Buat saya yang waktu itu masih nguli di kantor orang, hal ini tentu sangat cocok. Apalagi kalau bukan kepraktisannya. Nggak perlu repot-repot takar dan seduh, saya bisa tetap on saat harus kerja lembur atau justru mengawali hari yang hectic.

Kebiasaan ngopi ini makin edun saat saya mulai karier sebagai penulis. Kopi jadi teman sejati saat harus begadang ngejar deadline. Pilihan saya masih tetep, kopi instan yang murah meriah. Kadang, saya masih nyeruput kopi bahkan setelah lewat tengah malam loh. Padahal waktu itu saya masih berstatus busui alias ibu menyusui. Hahah.. gelo nyak?

Lama-lama, saya mulai merasakan efek kopi instan ini di lambung. Rasanya sering perih dan beugah. Memang sudah banyak kali saya dengar dan baca soal bahaya minum kopi instan ini. Tapi ya gitu deh, susah untuk pindah ke lain hati *eaaaa*

Sampai akhirnya saya mulai coba-coba minum kopi murni alias kopi item. Awalnya sih agak ragu karena takut jantung deg-degan dan lambung makin perih. Tapi, ternyata malah nggak tuh. Jadilah saya makin gandrung sama biji hitam nan eksotis ini. Meski sekarang saya udah jarang begadang lagi, kopi masih jadi salah satu menu favorit untuk mengisi hari-hari padat saya. Terutama saat sore hari sambil melepas lelah.

 

Manfaat kopi

 

KANDUNGAN ZAT DALAM KOPI

Banyak yang bilang, alasan utama kenapa kopi itu bikin semangat, ya karena kandungan kafeinnya yang tinggi. Tapi saya kok jadi penasaran kandungan apa lagi sih dalam kopi yang bisa bikin kita tetap on. Dan inilah jawabannya (Bukan karena saya pintar ya. Ini semata hasil gugling. Wkwkwkwk.)

Kafein

Kafein ini punya efek adiktif saat dikonsumsi. Bahan yang satu ini bahkan dimasukkan dalam kategori narkoba loh. Wow! Alasannya ya itu tadi, bisa menyebabkan ketagihan dan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi bisa membahayakan tubuh.

Tapi tahu nggak sih Moms, Kafein ini punya sisi positif juga loh. Antara lain menekan risiko penyakit jantung dan diabetes. Hal ini disebabkan oleh kandungan asam klorogenat di dalamnya. Selain itu, kafein juga berfungsi sebagai antioksidan dan bisa meningkatkan daya ingat serta kemampuan kognitif seseorang.

Namun ada juga sisi negatif kafein misalnya bikin kita sulit tidur, menyebabkan osteoporosis, memicu timbulnya kerutan pada wajah akibat dehidrasi, dan pada beberapa orang bisa menyebabkan dada berdebar. So, kuncinya adalah jangan lebay minum kopinya yes.

Air

Meski jarang digunakan, biji kopi mentah ternyata memiliki kandungan air loh, Moms. Tapi pada proses pengeringan, kandungan air ini dihilangkan.

Ethypenol

Zat yang satu ini nih yang bikin aroma kopi khas banget di hidung. Sst, katanya sih zat ini mirip banget sama kandungan tar dan mengandung pula zat pheromone.

Quinic Acid

Nah kalau zat yang satu ini memberi cita rasa asam pada kopi. Kandungannya bisa berbeda-beda pada setiap jenis kopi. Dalam ilmu medis, zat ini dipakai untuk membuat obat flu.

Dimethyl Disulfide

Biji kopi yang masih hijau dan belum disangrai, memiliki senyawa yang satu ini dalam jumlah yang banyak, Moms. Zat inilah yang bikin kotoran manusia yang mengonsumsinya berbau, mirip dengan senyawa sulfur.

Dicaffeoylquinic Acid

Zat ini termasuk kategori aktioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas. Meski kandungan zat ini dalam kopi nggak sebanyak dalam tanaman obat lain, kopi tetap  menjadi primadona antioksidan di kalangan masyarakat umum. Bahkan sekarang mulai banyak terapi kecantikan dan kesehatan yang menggunakan kopi sebagai bahan utamanya.

Acetylmethylcarbinol

Zat ini bikin kopi terasa gurih di lidah. Bahkan ada yang bilang aromanya jadi mirip sama mentega. Hehe..

Trigollline

Meski zat ini bikin gigi kita tampak gelap, tapi juga bisa bikin gigi nggak mudah berlubang loh. Ahha!

Niacin

Nah zat ini merupakan salah satu zat yang kurang baik bagi tubuh karena dia bisa menyerap nutrisi yang ada dalam tubuh kita. Karena itu, sangat disarankan untuk mengonsumsi kopi secukupnya saja. Maksimal 2-3 cangkir per hari.

Manfaat kopi

 

JENIS-JENIS KOPI

Ada dua jenis kopi yang paling sering kita temukan, yakni robusta dan arabica. Jenis robusta memiliki cita rasa yang cenderung pahit, sedangkan arabica tastenya agak asam. Kedua jenis kopi ini nggak bisa hidup di lingkungan yang sama. Yawdahlah, gakpapa. Mungkin bukan jodohnya. *wkwkwk*

Robusta mempunyai ukuran biji yang besar, berbentuk oval dan aromanya nggak seharum arabica. Beberapa varietas paling terkenal kopi robusta adalah kopi luwak dan kape alamid dari Filipina.

Biji kopi arabica ukurannya cenderung lebih kecil ketimbang robusta. Kandungan kafeinnya juga lebih rendah. Ada banyak varietas kopi arabica, seperti kopi Gayo, Mandailing, Kintamani, Bengkulu, dan kopi Jawa.

Well, sebenarnya (kalau nggak salah), masih ada jenis kopi lain yakni kopi Liberika dan Excelsa. Kandungan kafein dalam kedua kopi ini relatif lebih tinggi dibanding dua jenis kopi terdahulu.

 

Manfaat kopi

Source : FB Irena Frieda

 

BERANI MENCOBA KOPI BERANI

Kebetulan, beberapa hari yang lalu saya lihat sebuah iklan kopi lokal yang bikin penasaran. Namanya Kopi Berani. Wuihs, nekat. Batin saya. Sebenarnya, yang bikin saya kepo itu adalah informasi dalam caption foto yang tayang di FB itu. Di sana dijelaskan gimana sih cara yang benar bikin kopi tubruk yang endezz tralala. Nah, karena ownernya temen sendiri, jadilah saya minta gratisan order via Wapri. Nggak butuh waktu lama, orderan saya langsung landing di rumah tercinta. Saya pilih 2 jenis kopi sekaligus, biar nggak penasaran. Yaitu robusta dan excelsa.

Kemasan Kopi Berani cukup unik. Bagian luarnya terbuat dari kertas serupa daur ulang berwarna cokelat, dengan bagian dalam dari alumunium foil. Untuk menutup kemasan, disediakan seal yang bisa dilekatkan kembali. Seal ini bikin kopi nggak mudah tumpah. Cerdas, ya!

Untuk tekstur bubuk kopinya sendiri cukup lembut, tapi nggak sehalus kopi pabrikan. Oya, di bagian back covernya, ada petunjuk pembuatan kopi tubruk seperi yang saya ceritakan di atas.

 

Manfaat kopi

Source : FB Irena Frieda

 

Dan beginilah cara saya mempraktikkan cara bikin kopi yang benar ala Kopi Berani. Teknik ini diklaim bisa bikin bubuk kopi nggak ngambang di permukaan air. Penasaran? Sok atuh langsung cuzz ke bawah sini.

  1. Tuang serbuk kopi sekitar 1 sdm
  2. Siapkan air panas bersuhu 83-95°C. Jadi, setelah air mendidih, diemin dulu bentar.
  3. Tuang air panas menutupi seperempat isi gelas, diamkan kurang lebih 10 detik.
  4. Tuangi lagi dengan air panas hingga setengan isi gelas. Diamkan sekitar 10 detik lagi hingga seluruh bubuk kopi tertutupi.
  5. Tuang lagi air panas hingga penuh (sekitar 150 ml) lalu tunggu sekitar 4 menit.
  6. Tambahkan gula (jika suka) lalu aduk hingga rata.
  7. Kopi tubruk nikmat siap disantap disajikan.

Aroma khas kopi yang nikmat langsung tercium saat air panas memenuhi gelas. Hhmm… mantab!

 

[metaslider id=”2871″]

 

Rasa kopi ini cukup nikmat, pahit bercampur manis gula yang bikin nagih. Pas banget dengan selera saya. Serbuk kopinya nggak terlalu lembut, beda banget sama kopi keluaran pabrik gede. Tapi karena teknik nyeduhnya benar, bubuk kopi beneran manut dan ngendap di dasar gelas loh. Yippiiee!! Seneng banget karena baru tahu kalau selama ini cara saya bikin kopi tubruk salah besar hahaha.

Untuk  kopi jenis excelsa belum sempat saya cobain. Soalnya lagi banyak stok kopi di rumah. Maklum lah sebagai silibritis, saya punya banyak fans. Jangan dilempar panci ya? LOL

So far, saya suka banget deh Robusta ala Kopi Berani ini. Besok kalau stok abis, bakalan order lagi deh. Buat teman-teman yang pengin ngerasain juga kopi endes ini, bisa hubungi langsung Mak BouNa di efbe-nya IRENA FRIEDA, ya.

 

Have fun and drink coffee!