betykristianto.com I Cara Jitu Membangun Bisnis UMKM – Perkembangan bisnis UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah semakin pesat setiap tahunnya. Tercatat di tahun 2017 sumbangan bisnis UMKM pada perekonomian Indonesia mencapai 60,34% berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM. Tiga tahun kemudian di tahun 2020 di mana pandemi sedang melanda negeri ini, justru sumbangan pendapatan dari sektor bisnis UMKM semakin meningkat hingga 61,07% atau senilai Rp8,5 miliar lebih.

Memiliki bisnis sendiri yang berjalan lancar merupakan impian semua orang. Namun, nyatanya ada banyak rintangan yang akan dihadapi. Misalnya saja, kerugian, ditipu rekan kerja, atau bisnis yang sepi peminat. Untuk itu ada baiknya teman-teman memperhatikan cara jitu mengembangkan bisnis UMKM berikut ini.

 

5 Tips Jitu Membangun Bisnis UMKM

cara membangun bisnis umkm

Alokasikan modal dengan tepat dan bijak

Saat memulai bisnis, pikirkan dengan matang apa saja yang akan dibelanjakan sebagai modal utama untuk berbisnis. Misalkan saja membeli AC. Bila dirasa belum terlalu perlu membeli AC karena masih ada kipas angin sebaiknya jangan memaksakan diri untuk membelinya. Kita juga bisa mencari trik lain dengan membeli barang yang sama dengan harga yang semurah mungkin.

Pergunakan uang modal untuk membeli modal bisnis dengan setepat dan sebijak mungkin. Apakah barang tersebut memang dibutuhkan atau apakah dengan harga tersebut patut untuk dibeli. Trik agar pengadaan barang untuk bisnis lebih teratur adalah sebelum membeli barang sebaiknya buat perencanaan apa saja yang akan dibeli dengan rinci.

Rutin melakukan inovasi produk

Umumnya, sifat manusia memiliki kecenderungan cepat bosan dan jenuh terhadap satu hal yang sama. Hal ini berlaku juga pada produk yang ditawarkan kepada mereka. Rutin melakukan inovasi pada produk bisnis UMKM adalah langkah terbaik. Jadwalkan setiap berapa bulan sekali atau dalam kurun waktu periode tertentu produk terbaru akan dirilis dan ditawarkan kepada konsumen. Misalnya saja bisnis martabak manis. Banyak pedagang martabak manis melakukan variasi produk dengan topping, bukan hanya keju cokelat kacang saja melainkan ditambah topping pisang. Atau, pada adonan martabaknya diberi perasa lain misalkan saja martabak pandan atau martabak red velvet. Lakukan inovasi pada produk dengan tekun dan mencoba menjadi yang sebaik mungkin. Yakinkan bahwa produk baru yang akan dihasilkan nanti menjadi produk yang terbaru dan terbaik yang akan dinikmati oleh konsumen.

Cara lain untuk melakukan inovasi pada produk juga bisa dengan mempelajari bisnis dari kompetitor kita. Pelajari produk apa saja yang mereka jual, apakah ada yang berbeda dengan bisnis UMKM kita. Adakah produk dari kompetitor yang bisa kita modifikasi. Ingat, memodifikasi produk untuk menghasilkan inovasi produk bukan menjiplak produk yang ditawarkan kompetitor kepada konsumen.

 

Cerdik mengelola dan memanfaatkan waktu

Gunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin agar tepat menghasilkan profit yang maksimal. Caranya adalah dengan membuat kalender event atau kalender marketing yang berisikan pada periode tertentu apa yang akan bisnis ini lakukan. Misalnya saja tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu, momen seperti itu bisa digunakan untuk memberikan diskon kepada konsumen yang ingin memberikan hadiah atau kejutan untuk ibu.

Segera kelola waktu sedini dan setepat mungkin agar efektif dan efisien untuk menghasilkan profit yang maksimal. Bila ditunda-tunda, yang terjadi adalah modal bisnis terus tergerus terpakai tanpa menghasilkan profit yang maksimal. Selain itu, momen-momen langka seperti itu bisa saja digunakan oleh kompetitor juga. Saat itu terjadi maka bukan hanya kehilangan konsumen saja melainkan juga kehilangan momen untuk menghasilkan profit yang maksimal.

Pengelolaan keuangan yang benar dan baik

Banyak bisnis UMKM yang berakhir dengan gulung tikar. Jangankan berharap mendapatkan profit, yang ada seringnya kehabisan modal bahkan tidak ada pemasukan dari bisnis UMKM tersebut. Hal ini sering terjadi lantaran pelaku bisnis yang menggampangkan urusan pengelolaan keuangan, karena dianggap mampu untuk melakukan perhitungan modal, harga jual, untung dan rugi. Padahal, jauh dari itu, yang dibutuhkan adalah konsisten untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Jika kita menganggap berbisnis itu sebagai mata pencaharian, maka katakan jangan gunakan keuangan bisnis untuk urusan pribadi.

Berita baiknya, kini kita bisa mengatur pengeluaran keuangan bisnis UMKM melalui Kartu Kredit Perusahaan atau Kartu Kredit Corporate. Hanya dalam satu klik saja, kita sudah bisa mengontrol, melakukan pembekuan, hingga mencairkan dana untuk keperluan pembelian dan pengadaan barang. Bahkan, kita bisa mengatur berapa dana yang akan keluar dari Kartu Kredit Perusahaan sehingga menghindari pengeluaran yang berlebihan.

Kelola bisnis dengan bantuan teknologi

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, kurang afdol rasanya bila belum memanfaatkan kecanggihan teknologi terkini sebagai penunjang bisnis UMKM. Untuk bertahan di tengah persaingan era revolusi digital, bisnis UMKM harus mempersiapkan diri dan membiasakan diri serta berteman dengan teknologi terbaru. Teknologi yang dimaksud bisa saja dalam bentuk gadget seperti ponsel atau kamera video untuk merekam produk. Atau, sebatas penggunaan beberapa aplikasi pendukung penjualan.

Beberapa inovasi teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis UMKM, di antaranya:

  • Google Bisnis, salah satu fitur Google yang satu ini dikhususkan untuk para pemilik bisnis untuk mengelola bisnisnya secara online di Google. Termasuk di dalamnya pengaturan lokasi outlet pada Google Maps. Beberapa informasi yang dibutuhkan adalah alamat, jam buka, dan nomor yang bisa dihubungi.
  • Spenmo, software aplikasi yang satu ini memberikan kemudahan kita dalam mengelola keuangan. Bisa menjadi laporan keuangan bisnis karena berisikan pengeluaran secara detail dan bisa melacak untuk apa saja pengeluaran tersebut. Semua keuntungan itu akan dirasakan dalam satu layanan dashboard Spenmo.
  • Media Sosial, katakan Instagram atau Facebook atau WhatsApp bisa menjadi tools bisnis UMKM dalam memasarkan bisnisnya.
  • Marketplace, e-commerce, aplikasi transportasi online juga bisa menjadi tools marketing bisnis UMKM agar memperluas cakupan konsumen.

Yuk, terapkan beberapa tips di atas untuk memiliki bisnis yang kuat. Jangan lupa, manfaatkan tekonologi untuk membantu mengembangkan bisnis dan mempermudah banyak hal. Semangat!!

 

bety kristianto