Cara Menjaga Kesehatan Organ Kewanitaan – Menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman. Saya meyakini betul hal itu. Sebagai perempuan satu-satunya di rumah, saya harus ekstra waspada dan memastikan kebersihan seisi rumah, supaya kami tetap sehat.
Cara Menjaga Kesehatan Organ Kewanitaan Selama Menstruasi Selain lingkungan, kebersihan tubuh juga menjadi hal sangat penting yang jadi perhatian saya. Terutama saat menstruasi datang. Wah, harus ekstra banget deh memberi perhatian dan treatment yang tepat di area kewanitaan agar tetap higienis dan nggak mendatangkan keluhan seputar gatal, bau dan rasa yang kurang nyaman.
Sampai umur kepala empat, saya nggak pernah tahu loh ternyata setiap tahun ada peringatan Hari Kebersihan Menstruasi yang jatuh tanggal 28 Mei. Kenapa 28 Mei? Karena rata-rata siklus haid itu 28 hari, dan biasanya berlangsung selama 5 hari (28-5). Selama ini, saya tahunya ya setiap kali tamu bulanan dateng, saya harus lebih “repot” ngurusin area pribadi. Sampai tanggal 28 Mei 2021 kemarin saya ikutan webinar keren dan sangat berfaedah yang diadain sama Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, dan Mundipharma Indonesia.
Jadi, Webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi yang diikuti oleh 1.000 perempuan Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para perempuan Indonesia tentang pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). Hal ini selaras dengan kampanye #YangIdeal yaitu kampanye yang digagas oleh Mundipharma Indonesia untuk mengajak perempuan menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dengan cara yang tepat sesuai kebutuhan.
Selama ini, masih banyak masyarakat yang menganggap tabu pembahasan mengenai menstruasi ini. Hal itulah yang melatarbelakangi dicanangkannya tanggal 28 Mei sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Tujuannya adalah untuk mematahkan stiga dan norma sosial negatif yang masih ada. Karena bagaimana pun juga, menstruasi adalah proses biologis dan normal yang dialami setiap perempuan. Oleh karena itu, anak perempuan berhak untuk mendapat informasi yang benar sebelum mengalami menarke (menstruasi pertama). Dengan begitu, anak perempuan diharapkan mampu menjaga kebersihan dan kesehatan organ intimnya dengan benar, terutama selama periode menstruasi tersebut.
Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini dipandu oleh Novita Angie, host cantik yang sejak muda dulu udah aktif jadi MC di beragam acara. Selain itu, juga menghadirkan narasumber yang kece-kece dan full insight, yakni Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH selaku Anggota Pengurus Besar Perkumpuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Anna Surti Ariani, S. Psi., M.Si., Psi. Sebagai ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta, serta dr. Dwi Oktavia Handayani, M. Epid sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Hadir juga Ibu Mada Shinta Dewi, selaku Country Manager dari Mundipharma Indonesia.
Table of Contents
Sehat dan Bersih Saat Menstruasi
Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH – Anggota Pengurus Besar Perkumpuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
Apa itu Menstruasi
Sewaktu kecil, saya mendapatkan informasi tentang menstruasi dari ibu saya, meski sangat minim. Saya hampir enggak pernah punya bayangan apa itu menstruasi dan mengapa saya mengalami hal ini. Baru pada saat menstruasi pertama kali, ibu mengajari bagaimana memakai pembalut dan apa saja yang harus lakukan selama periode tersebut. Sungguh, sebuah benturan psikologis yang nggak mengenakkan. Makanya, saya setuju banget kalau dibilang bahwa anak perempuan berhak mendapatkan informasi yang benar tentang menstruasi ini sedini mungkin, agar enggak bingung dan panik saat menarke.
Meski nggak punya anak perempuan, saya antusias banget mengikuti webinar ini dari awal sampai akhir. Menurut saya, anak lelaki juga sangat perlu mendapatkan informasi yang benar tentang menstruasi pada perempuan dan bagaimana menyikapinya. Setuju kan?
Nah, sebelum bicara lebih jauh soal serba-serbi kebersihan menstruasi, ada baiknya kita ulas dulu ya apa sih yang disebut dengan menstruasi ini? Jangan-jangan banyak yang nggak ngerti pengertiannya loh, taunya hanya darah yang keluar setiap bulan dari organ kewanitaan.
Jadi, menstruasi adalah keluarnya darah selama beberapa hari (3-7 hari) dari organ intim wanita, satu periode setiap bulan. Siklusnya biasanya berlangsung setiap 28 hari, atau 21-35 hari. Hal ini menandakan bahwa seseorang itu sudah siap untuk bereproduksi karena haid atau menstruasi ini didahului oleh matangnya sel telur (ovum) yang siap dibuahi.
Darah yang keluar itu sebetulnya adalah lapisan dalam rongga rahim yang disiapkan untuk tempat untuk calon janin (jika terjadi pembuahan).
“Jika tidak ada pembuahan, maka lapisan yang menebal dalam rongga rahim itu akan luruh dan dibuang secara periodik, tapi tidak mengganggu kesehatan,” papar Prof. Dr. dr. Dwiana. Oleh karena itu agar tetap sehat, perempuan harus paham bagaimana menjaga kebersihan area intimnya selama
Sayangnya, nggak sedikit orang yang beranggapan bahwa menstruasi itu identik dengan kata “jorok, bau, jijik” dan lain-lain. Padahal, darah yang keluar secara periodik itu adalah darah bersih yang memang harus luruh, keluar dan dibuang, ketika perempuan itu tidak bereproduksi. Jadi bukan darah kotor ya, Pemirsah. Catet itu!
Sedihnya lagi, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus mereka lakukan saat menarke. Dan hanya 6 dari 10 orang anak perempuan yang menjadikan ibu mereka sebagai sumber infomasi soal hal ini. Mirisnya, para ibu inilah yang seringkali justru menjadi sumber stigma, mitos, kepercayaan, dan miskonsepsi yang merugikan anak perempuan mereka sendiri.
Contohnya, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengganti pembalut setiap 4-8 jam sekali. Sisanya hanya menggantinya sebanyak 2 kali sehari. Selain itu hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalutnya.
Manajemen Kebersihan Menstruasi
Selanjutnya, Prof. Dwiana mengajak peserta memahami apa aja sih Manajemen Kebersihan Menstruasi yang harus dilakukan setiap perempuan. Yakni :
- Pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.
- Perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi.
- Memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.
Ketiga hal di atas penting banget untuk menegah masalah kesehatan akibat manajemen kebersihan menstruasi yang buruk, yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran reproduksi, infeksi saluran kemih, infeksi jamur, serta peningkatan risiko kanker serviks.
Cara menjaga kesehatan organ kewanitaan selama menstruasi
Agar area intim kita tetap bersih dan terjaga kesehatannya, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Di antaranya adalah:
- Membuang pembalut yang sudah dipakai ke tempat sampah
- Cuci bersih pembalut yang sudah dipakai dan masukan ke dalam kantong plastik
- Apabila menggunakan pembalut cuci ulang, cuci pembalut tersebut setelah digunakan
- Pembalut sebaiknya diganti setiap 4 – 5 jam sekali
- Mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh
- Selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut
Selain itu, sebaiknya juga kita gunakan air bersih yang mengalir untuk membersihkan area kewanitaan, dengan gerakan dari depan (vagina) ke belakang (anus).
Boleh nggak sih menggunakan cairan antiseptik atau pembersih vagina? Jawabannya boleh, asalkan produk tersebut memiliki pH yang mirip dengan area kewanitaan yakni 3,5 – 4,5. Sedangkan untuk pembalut bekas pakai, sebaiknya dicuci dulu hingga bersih, bungkus dengan kertas koran atau kertas bekas, lalu buang ke tempat sampah. Jangan membuangnya ke kloset ya, arena bisa menyebabkan kloset mampet dan rusak.
Anna Surti Ariani, S. Psi., M.Si., Psi. – Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta
Pemateri kedua adalah Ibu Anna Surti Ariani yang akrab dipanggil Ibu Nina, yang menjelaskan bahwa di Indonesia, 1 dari 4 anak perempuan mengatakan tidak pernah informasi apapun tentang menstruasi sebelum menarke. Sedangkan 40 persen anak perempuan di Pakistan mengaku tidak masuk sekolah saat menarke, 60 persen tidak mandi selama menstruasi, dan 80 persen tetap membasuh vagina.
Kesulitan Komunikasi Terkait Menstruasi
Diketahui juga bahwa secara umum, ada banyak kesulitan komunikasi antara orang tua (ibu) dengan anak perempuan terkait menstruasi ini, karena :
- pembicaraan tentang menstruasi ini sering dianggap tabu
- kurangnya bekal informasi dari orang tua untuk disampaikan kepada anak
- adanya kebingungan orang tua harus memuai dari mana untuk membicarakan soal menstruasi
- ada juga keraguan dalam diri remaja tentang kemampuan orang tuanya sendiri
Hal-hal di atas sebetulnya sangat disayangkan, karena data menyebutkan 90 persen remaja itu masih punya kepercayaan penuh pada orang tuanya untuk menjadi sumber informasi yang utama, selain teman, saudara, guru di sekolah, dan media lain (buku, internet, artikel, dll).
Untung Rugi Komunikasi tentang Menstruasi
Keuntungan :
- Kesehatan reproduksi remaja lebih baik
- Menunda hubungan seksual pertama
- Mengurangi risiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas
- Relasi iburemaja lebih dekat
Kerugian :
- Muncul emosi negatif (takut, cemas, malu, marah, dll)
- Ketidaksiapan menghadapi menarke
- Kesalahpahaman tentang menstruasi
Ada banyak hal yang bisa dibicarakan soal menstruasi ini loh Moms, di antaranya adalah mengapa hanya anak perempuan yang mengalaminya, sampai kapan kita mengalami menstruasi, apa saja yang dirasakan sebelum, selama dan setelah menstruasi, apa saja yang diperlukan selama menstruasi, apa sih keputihan itu, dan masih banyak lainnya. Ibu bisa mengajak anak perempuannya bicara tentang apa saja agar anak merasa nyaman dan tidak sendirian menghadapi fase penting ini.
Tips Membangun Komunikasi tentang Menstruasi kepada Anak Perempuan
- Ingatlah bahwa ibu adalah sumber informasi yang tepat. Bekali diri dengan kemampuan dan pemahaman yang tepat seputar menstruasi sehingga PD mengajak anak ngobrol soal ini. Pahami juga bagaimana gaya komunikasi terbaik bersama anak perempuan kita.
- Ingat juga bahwa pembicaraan tentang menstruasi ini bukan hal yang tabu, tapi justru penting agar anak mendapatkan informasi yang valid.
- Komunikasi tentang menstruasi harus dilakukan secara kontinyu dan repetitif tidak hanya selesai dalam sekali duduk. Ibu bisa memulainya sejak dini, sebelum pubertas, dengan menyesuaikan fase perkembangan dan kemampuan bicara anak.
- Bersikap positif, jangan menakut-nakuti, atau menjadi agen menyebar mitos gak jelas. Anak jaman now sangat kritis dan bagi remaja, isu pubertas adalah sesuatu yang sensitif.
- Lebih baik ibu banyak bertanya dan enjadi pendengar yang baik, ketimbang menggurui dan ceramah panjang lebar. Gunakan pengalaman kita dulu sebagai bagian dari diskusi yang menarik. Jangan takut kalau ibu nggak bisa menjawab pertanyaan anak perempuan yang kritis. Mintalah waktu berpikir dan carilah info sebanyak mungkin, lalu kembalilah dengan jawaban pada anak.
- Jelaskan secara konkrit dengan menggunakan alat bantu yang menarik agar anak mendapatkan info dengan utuh dan jelas. Misalnya, ibu bisa mengajari cara memasang pembalut langsung pada under wear, atau menggunakan menstrual maze.
- Selain itu, jika punya anak lelaki, ibu juga bisa menjelaskan hal ini kepadanya agar sewaktu dibutuhkan, dia bisa membantu.
Dwi Oktavia, TLH, M.Epid – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta
Dalam paparannya, Ibu Dwi juga menyampaikan fakta seputar menstruasi pada anak perempuan yang kurang lebih sama dengan apa yang disebutkan oleh Prof. Dwiana sebelumnya. Pada intinya, masih banyak anak perempuan yang belum paham benar tentang manajemen kebersihan menstruasi, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi kesehatannya secara menyeluruh.
Beliau juga menyampaikan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi seperti pada gambar di bawah ini.
Selain itu, disampaikan pula program-program kesehatan untuk mendukung kesehatan reproduksi remaja. Di antaranya :
Aku Bangga Aku Tahu
Menggiatkan penyuluhan rutin ke sekolah, terkait kesehatan reproduksi dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS)
UKS
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan kolaborasi sekolah dengan puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.
Posyandu Remaja
Pos Pelayanan Terpadu Remaja adalah sebuah wadah Pos Kesehatan Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk beluk remaja selama masa puber.
Vaksinasi HPV
Menjadi salah satu pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan sasaran anak kelas 5 dan 6 SD untuk mengurangi risiko Kanker Serviks
Di akhir sesi, Ibu Dwi mengharapkan agar remaja putri mulai lebih mengerti dan menjalankan MKM selama menstruasi sehingga kondisi kesehatannya lebih terjaga. Selain itu, orang tua juga diharapkan untuk dapat menjadi sumber informasi yag valid dan terpercaya bagi anak perempuannya. Dan terakhir jika kita membutuhkan informasi lebih akurat dan lengkap bisa langsung mengunjungi puskesmas terdekat.
Sambutan dari Perwakilan Mundipharma Indonesia
Shinta Dewi – Country Manager Mundipharma Indonesia
“Mundipharma Indonesia terus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, dalam hal ini perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya,” tutur Mada Shinta Dewi.
Sejak tahun 2017 perusahaan ini telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI dalam menyelenggarakan program edukasi tentang kebersihan menstruasi dan membagikan buku saku berjudul Sehat dan Bersih Saat Menstruasi kepada lebih dari seribu perempuan di tanah air.
Mundipharma Indonesia melalui Betadine Feminine Care melakukan kampanye edukatif dengan hashtag #YangIdeal untuk mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara ideal menjaga dan merawat organ intimnya dengan tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan untuk keperluan sehari-hari, dan juga selama periode menstruasi.
Tentang Betadine
Betadine adalah produk perawatan yang dipercaya selama lebih dari 50 tahun di seluruh dunia untuk mencegah dan mengibati infeksi. Merk ini dalah merk yang credible dan trust-able untuk mengobati beragam luka kecil hingga yang besar.
Betadine Feminine Care adalah rangkaian lengkap untuk mendukung kebersihan dan kesehatan area kewanitaan untuk keperluan sehari-hari hingga perlindungan maksimal selama periode menstruasi. Mulai dari pembersih kewanitaan sehari-hari dengan prebiotik, pembersih kewanitaan dengan ekstrak daun sirih dan prebiotik, pembersih antiseptik kewanitaan khusus untuk mengatasi infeksi di area intim, antiseptik kewanitaan dengan aplikator, hingga tisu basah khusus pembersih kewanitaan dengan prebiotik yang 100 persen biodegradable dan flushable.
Seluruh produk Betadine ini bisa kita dapetin di official storenya di Shopee atau Tokopedia ya. Kuy, buruan nyetok biar area kewanitaan kita tetap sehat dan terjaga.
Betul banget tuh, manajemen kebersihan saat menstruasi penting banget. Suka ngomyang sendiri klo pas di toilet umum nemu bekas pembalut gak dirapikan asal buang sembarangan aja. Risi banget lihatnya. Edukasi seperti ini bagus kalau sering digaungkan.
Penting banget ini mbak Bety. Aku baca ini membayangkan gimana ya nanti bahas tentang menstruasi ini sama Yaya, hihi. Tapi tipsnya aku catet baik-baik nih, jangan sampai kaya aku yang miskin info seputar menstruasi karena Ibuku menganggap itu tabu untuk dibicarakan
Aku kalo haid hari ke 2 gitu bisa banjir tapi dibersihin pake sabun cair biasa, mau cobain pake Betadine karena mengandung antiseptik juga pasti aman dan nyaman buat organ kewanitaan ya mbak
Materi yg bagus Mbak. Semoga dibaca byk remaja putri. Sering jadi temuan nih di sklh, masalah pembalut berlumur darah di kamar mandi
Wawasan tentang seputar menstruasi ini sedikit banyak udah diketahui oleh anak perempuan saya. Hanya memang untuk yang anak laki-laki belum saya beri pengetahuan tentang hal ini. Jadi PR berikutnya ini mah hehehe