betykristianto.com I Manfaat Oat Milk – Dewasa ini, gaya hidup sehat semakin tren di kalangan masyarakat modern. Kesibukan harian yang begitu padat disertai tingkat stres yang tinggi membuat banyak orang merasa harus lebih memberi perhatian pada diri sendiri. Salah satu hal yang sedang marak saat ini adalah mengonsumsi oat milk.
Saya sendiri belum terlalu familier dengan susu yang satu ini. Biasanya, saya lebih sering mengonsumsi susu sapi. Kalaupun makan oat ya dalam bentuk sereal atau olahan makanan lainnya. Terkadang, saya juga mencampurnya dengan yoghurt biar lebih seger.
Oat milk diklaim memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi sehingga baik untuk kesehatan. Tapi udah pada tahu belum sih, apa saja nutrisi yang ada di dalamnya, dan kira-kira ada efek sampingnya nggak ya? Well, biar nggak penasaran, cari tahu dulu yuk, apa aja sih manfaat oat milk dan bagaimana cara mengonsuminya dengan benar.
Table of Contents
Kenali kandungan nutrisi dalam oat milk
Oat adalah golongan gandum yang sehat. Dalam bentuk susu, nutrisi dalam oat milk ini tidak sepadat dalam bentuk utuhnya. Proses pembuatan, termasuk penyaringannya, membuat nutrisi dalam gandum utuh berkurang. Umumnya, untuk mengatasi masalah ini maka produsen susu oat akan menambahkan vitamin dan mineral tambahan ke dalam produk oat milknya.
Dilansir dalam Health Line, dalam segelas oat milk atau sekitar 240 ml susu ini terkandung sejumlah nutrisi penting seperti kalori (120 kkal), protein (3 gram), lemak (5 gram), karbohidrat (16 gram), serta serat makanan (2 gram). Selain itu, terkandung juga vitamin A, B12, D, kalium, kalsium, fosfor, dan zat besi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kalori, karbohidrat, dan serat di dalamnya juga diklaim lebih tinggi ketimbang kandungan dalam susu almond dan kedelai dalam takaran yang sama.
Manfaat oat milk bagi kesehatan
Beberapa studi yang dilakukan atas oat milk menunjukkan beberapa manfaat susu ini bagi kesehatan. Di antaranya adalah:
Tanpa kandungan laktosa dan kacang
Sebagian orang memiliki intoleransi terhadap laktosa atau protein yang ada dalam susu sapi. Sebagian juga alergi terhadap kacang. Dalam kasus ini, oat milk bisa menjadi alternatif pilihan susu yang baik untuk mendukung kesehatan mereka. Selain itu, kalangan vegan juga bisa banget mengonsumsi oat milk karena kandungan nutrisi alami dari nabati di dalamnya.
Menjaga kesehatan tulang dan otot
Secara alami, oat milk memang tidak mengandung vitamin D dan kalsium yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan otot. Tapi, dalam banyak produk susu oat, produsen telah menambahkan vitamin D dan kalsium ini ke dalamnya sehingga kamu tetap bisa mendapatkan kebaikan dan manfaatnya. Selain itu, vitamin D juga bagus untuk penyerapan kalsium dalam saluran cerna. Kalsium dalam susu gandum ini digadang-gadang juga bagus untuk membantu meningkatkan kontraksi otot.
Berpotensi menurunkan kadar kolesterol
Oat milk kaya akan serat yang larut dalam air (beta-gluken) yang baik untuk kesehatan jantung. Dalam usus, serat ini akan berubah bentuk menjadi gel yang berfungsi untuk mengikat kolesterol dan menekan absorbsinya. Dengan alasan inilah, oat milk dianggap cukup bagus untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) yang berhubungan dengan masalah jantung.
Oat milk memang bagus, tapi…
Di samping segala kebaikannya, oat milk tetap memiliki efek samping bagi tubuh, loh. Jadi jangan asal mengonsumsinya ya, Bestie! Apalagi sampai menjadikannya minuman wajib setiap hari bahkan sampai beberapa kali sehari. Kenapa? Berikut alasannya:
Punya kandungan GI (Glycemix Index) yang tinggi
Biasanya, produsen oat milk mencantumkan tulisan sugar free pada produknya. Namun, nyatanya indeks glikemiksnya cukup tinggi. hal ini disebabkan karena ada enzim tambahan dalam proses pembuatan oat milk yang mengubah karbohidrat menjadi maltose. Nah, maltose inilah yang kandungan GI-nya lebih tinggi ketimbang gula putih. Mengonsumsinya terlalu sering bisa jadi akan meningkatkan risiko diabetes.
Kandungan glutennya bisa memicu alergi
Meski oat milk bebas dari laktosa dan protein dalam kacang, namun di dalamnya terkandung gluten yang juga bisa memicu alergi pada sebagian orang. Termasuk mereka yang memiliki riwayat celiac (yaitu reaksi tubuh yang salah mengenali gluten menjadi ancaman). Gejala yang mungkin timbul misalnya mual, muntah, diare dan kembung. Selain itu, tidak disarankan juga menjadikan oat milk ini sebegai pengganti ASI untuk balita ataupun anak-anak.
Kandungan bahan tambahan lain bisa menjadi inflammatory agent
Dalam proses pembuatan oat milk versi pabrikan, biasanya ditambahkan beberapa bahan seperti seed oil. Pada sebagian orang, seed oil ini bisa menjadi inflammatory agent yang bisa memicu peradangan jerawat, dll. Untuk meminimalisir efek samping dari oat milk ini, ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan. Misalnya membuat sendiri susu gandum di rumah, dan tidak menjadikannya sebagai minuman harian alias sebagai konsumsi rekreasional aja. Jangan lupa, sandingkan juga dengan gaya hidup sehat seperti konsumsi aneka asupan nutrisi lain seperti sayur, buah, serta olahraga secara teratur, agar kamu tetap sehat jiwa dan raga.
Nah, biar tetap update informasi lengkap seputar kesehatan, gaya hidup, pendidikan, bisnis, dan wirausaha, kamu bisa akses beranda.co.id dari gadget kamu. Ini adalah portal berita online yang menyajikan berita terkini tentang dunia bisnis dan wirausaha terutama buat Gen Milenial dan Gen Z seperti kamu. So, meski sibuk kamu tetap bisa dapetin beragam info menarik dan aktual yang pastinya bakalan bikin kamu nggak kudet!
Semoga bermanfaat!
Sangat informatif dan bermanfaat, Mbak.
Bisa menjadi solusi untuk yang alergi laktosa tapi bisa juga menimbulkan alergi lainnya ya. Jadi sebelum mengkonsumsi baiknya memang dicoba sedikit dulu untuk melihat reaksi tubuh ya, mbak. Khawatir menimbulkan efek alergi tadi.
Terima kasih infonya.
Ternyata banyak juga manfaat oat milk bagi kesehatan ya…
Saya belum pernah nyobain minum oat milk, Mbak. Lain kali patut dicobain, deh!
Aku baru tahu loh ada susu oat ini hahaha ke mana aja yaahh
Nggak nyangka segudang ya manfaatnya. Meski begitu ya tetep aja harus waspada dan secukupnya ya mengonsumsinya.
Nah, ternyata yang bagus pun dalam jumlah banyak bisa jadi sebaliknya, ya? Siapa sangka malah membuka peluang untuk diabates datang. Berarti tetap konsumsi dengan terukur ya. Nice info mbak. Terima kasih banyak