Menjadi perempuan berdaya! Itu adalah jawaban saya saat ditanya kenapa memilih untuk tetap produktif meski sekarang profesi utama saya adalah ibu rumah tangga. Seorang teman bahkan sempat ndedes (Jawa: mendesak) saya untuk jujur emangnya gaji suami kurang gitu, sampai saya harus ubek juga meski repot setengah mati ngurus rumah tangga. Hahaha… saya mah ketawa aja. Puji Tuhan, sampai saat ini suami saya masih bisa banget mencukupi kebutuhan kami sekeluarga. Kalau mau, saya tinggal ongkang-ongkang kaki mengelolanya saja. Tapi, kebutuhan saya nggak hanya soal cuan semata. Sebagai perempuan saya juga ingin berdaya dan berdampak.

Emang Apa sih Artinya Perempuan Berdaya?

Mungkin selama ini banyak orang yang berpikir bahwa perempuan berdaya adalah mereka yang berpenghasilan, mandiri dan tidak bergantung pada orang lain sepenuhnya. Well, meski engga salah, pandangan ini nggak sepenuhnya benar juga.

KBBI mengartikan kata “berdaya” sebagai “berkekuatan, berkemampuan, bertenaga, memiliki akal, cara, dan sebagainya untuk mengatasi sesuatu”.

Jadi seharusnya kata “berdaya” ini memiliki arti yang komprehensif. Nggak terbatas pada suatu hal, misalnya uang.

Ini berarti, perempuan berdaya adalah mereka yang punya kekuatan untuk melakukan hal-hal positif sekaligus membuat pilihan dalam hidupnya. Maka, jika perempuan tidak bisa membuat pilihan atas hidupnya sendiri, saat itulah dia diartikan tidak berdaya. Nah, dalam kasus saya tetap produktif meski berstatus sebagai full time mom adalah manifestasi keberdayaan diri. Dengan tetap beraktivitas secara produktif, saya merasa lebih hidup, bersemangat, dan merasa berguna. Di samping itu, tentu saja secara finansial saya mendapat kompensasi sebagai hasil jerih lelah saya.

Itu kalau saya, lho. Orang lain bisa saja memiliki pilihan yang berbeda. Bekerja kantoran, misalnya. Atau menjadi womanpreneur alias pebisnis wanita. Sah-sah saja kok, bahkan jika ada yang memilih jadi ibu rumah tangga murni, mengurus anak-anak dan suami, mendedikasikan diri sepenuhnya untuk rumah tangga, itu juga merupakan keberdayaan dalam wujud yang lain.

Lalu, Gimana Caranya Menjadi Perempuan Berdaya dari Rumah?

Ada banyak cara menjadi perempuan berdaya, tapi di sini saya hanya akan mengulas 3 di antaranya.

Berpikir positif

Saya percaya, kekuatan berpikir positif adalah fondasi yang kuat untuk kita melakukan apapun. Karena itu, di tengah segala tekanan dan keadaan, perempuan harus bisa berpikir positif. Apalagi di tengah pandemi saat ini, banyak hal yang tampaknya kurang baik, ruang gerak kita pun serba terbatas. Meski PPKM sudah mulai melonggar, tapi banyak hal masih belum kembali normal. Di sinilah perempuan dituntut untuk tetap bisa berpikir positif, memiliki mimpi dan tujuan hidup yang jelas dan terukur.

Memiliki lingkaran pertemanan yang positif

Lingkungan pergaulan sangat memengaruhi bagaimana kita berpikir, bersikap dan mengambil keputusan. Karena itu, sangat penting untuk menjaga diri kita tetap berada dalam lingkaran pertemanan yang baik dan positif. Teman-teman dengan semangat dan positive vibes yang sama, tentunya akan menjadi bahan bakan tersendiri untuk kita beraktivitas. Dalam lingkaran ini, kita bisa saling mendukung dan menguatkan. Tak jarang ada banyak insight yang dibagi di dalamnya.

Memanfaatkan teknologi

Dalam era teknologi digital seperti sekarang, tentu wajib dong hukumnya untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi demi memajukan kualitas hidup. Ada banyak keajaiban teknologi yang bisa membantu kita meraih mimpi dan menjadi tools untuk kita mencapai kesuksesan, dalam segala hal. Contohnya menjadi konsultan online, marketing online, virtual assintant, atau influencer untuk media sosial.

 

Menjadi Perempuan Berdaya bersama #IbuSibuk

menjadi perempuan berdaya

Saya sangat bersyukur dengan adanya penemuan teknologi canggih saat ini. Jujur, sebagai freelancer yang sering kali ngandelin koneksi dunia maya, saya sangat terbantu dengan beragam digital tools yang ada. Jam-jam online saya jadi lebih efektif, dan tentu saja: produktif. So, saya masih bisa berdaya sekaligus menemani anak-anak di rumah.

Beruntung, saya kenal sama Orami, sebuah platform yang memberikan kesempatan luas bagi perempuan Indonesia untuk tetap sibuk dan produktif dari mana saja. Jadi ceritanya, Orami ini punya program IbuSibuk Influencer yang memungkinkan ibuk-ibuk untuk berpenghasilan dari rumah dengan menjadi KOL/Influencer. Ibu berkesempatan mendapatkan penghasilan hingga jutaan rupiah tiap bulan, free product, serta pelatihan-pelatihan gratis di sini.

Di Orami, ada beragam jenis campaign. Di antaranya adalah Giveaway, Product Review, dan Survey yang semuanya berpotensi kece abis.

Oh, wait! Jangan parno duluan, Buk! Untuk jadi influencer tuh nggak harus punya follower jutaan kok. Orami tuh baik banget, loh! Untuk jadi member IbuSibuk Influencer, nggak ada minimal follower yang diminta. Jadi, meskipun follower masih ndlosor, kita tetap bisa ikutan program ini. Asaaal… tekun dan sungguh-sungguh ya….

Kapan dan Bagaimana Cara Menjadi IbuSibuk Influencer?

Nggak ada time limit untuk mendaftar jadi influencer IbuSibuk ya, Genks! Kita bisa daftar kapan aja, and it’s all free. Caranya juga gampil. Pastikan temen-temen berstatus sudah/pernah menikah. Setelah itu, unduh aplikasi Orami di android atau IOS dan klik menu IbuSibuk lalu klik daftar. Atau, kalau kalian nggak mau repot, langsung deh cuss klik link IbuSibuk ini.

Kalau sudah mengunduh aplikasi Orami, isi data diri dengan benar, sesuai yang diminta. Isikan pula akun media sosial kita yang akan terkoneksi dengan aplikasi Orami. Gitu deh.

Ada Apa Aja di IbuSibuk Influencer?

Ibusibuk influencer

Banyak, Buk! Seperti yang udah saya sebutin sebelumnya, IbuSibuk punya beberapa jenis campaign yang bisa kita pilih ya, Buk. Seperti Giveaway, review produk, atau survey. Tinggal sesuaikan saja campaign mana yang kira-kira paling pas sama kita.

Jangan lupa, sebelum mengajukan diri cek dulu ya, syarat dan ketentuan yang diminta dalam setiap campaign. Kalau emang kita merasa pas dan sanggup menaati syarat dan ketentuan yang diminta, baru deh klik tombol apply. Pastikan pula nanti kalau pengajuan kita diterima, harus lakukan Scope of Work (SoW)-nya sesuai instruksi ya! Jangan tiba-tiba pas udah hari H malah minta mundur tanpa alasan yang jelas. Ah, enggak banget deh. Ingat, track record yang baik akan jadi nilai plus dalam setiap pekerjaan. Setuju?

Lalu, gimana kalau saya belum pernah jadi influencer, Buk?

Tenang, nanti akan ada briefing terkait campaign yang akan running kok. Jadi, nggak perlu cemas ya, Buk!

Gimana, klean mau juga jadi influencer dan menjadi perempuan berdaya dari rumah kayak saya? Cuss unduh aplikasi Orami, dan segera daftar jadi IbuSibuk Influencer ya…

bety kristianto