betykristianto.com I Pengalaman Jajan Shake Shack – Cerita jalan-jalan rasanya nggak pernah basi buat diomongin. Minimal, bisa jadi pengingat buat diri sendiri lah, biar nggak lupa kek mana rasanya jajan mahal di negeri orang. Terutama buat pelancong kantong ngepress kayak saya ini. Bisa jalan-jalan ke luar negeri itu semacam harta karun yang belum tentu bisa saya temui dalam satu dekade hahaha #halah emang lebai.

Tapi beneran deh, buat mamak mamak gabuters yang nggak mesti setiap bulan dapet job nulis seperti saya ini, pengalaman terbang ke negeri orang itu luar biasa. Sebuah pencapaian dan mungkin bisa dikata self-rewards yang sangat priceless. Biar kata orang lain udah bisa keliling dunia, saya sangat bersyukur bisa punya paspor lagi setelah 15 tahun mati suri. Huhuhu…

Tapi apapun itu yah, Ges, yah, namanya idup mah harus disyukurin. Rejeki orang (katanya) udah tertakar, nggak akan tertukar. Jadi yah, saya berusaha untuk terus berterima kasih atas setiap kesempatan yang saya dapatkan dalam hidup ini. Termasuk dikasih rejeki lebih untuk main kagak jauh gitu.

Well, begitu landing di Changi kemarin, kami pilih makan di Jewel. Sekaligus cari beberapa barang dan -tentu saja- popotoan. Nah untuk hari-hari berikutnya, selain makan di rumah, kami coba pilih untuk hunting beberapa makanan yang nggak ada di Jogja. Seperti Shake Shack, Krispy Kreme, atau ngopi cantik di Ya Kun Kaya Toast dan Toast Box.

Mau tahu gimana kesan kami setelah menyantap hidangan-hidangan tersebut? Cuss, mari kita Kemon!

Pengalaman Jajan Shake Shack dan Krispy Kreme

Sebenernya nggak hanya 2 jenis jajanan itu yang kami coba selama main ke seberang laut kemarin. Tapi emang 2 itu yang paling nancep di ingatan. Alasannya apa lagi kalau nggak karena: nggak bisa nemu itu di Indo. That’s it! Woke jadi begini kisah kami #halah!

Shake Shack

Yup, salah satu tujuan jajan kami yang paling bikin ngiler adalah nyobain burger dan hotdog-nya Shake Shack. Gerai makanan ini kabarnya belum ada di Indo, loh. Sempet browsing-browsing, bahkan di Jakarta aja belum masuk. Nah, makanya ngebet banget nyobain frenchise-an dari NYC ini.

Tadinya, kami pengen beli di gerai yang di Jewel. Tapi pas mau masuk, eh ternyata antriannya udah nggak masuk akal. Lagi pula, kami terlalu capek dan lapar. Dan kakung sama Kevin maunya makan nasi.

Akhirnya, kami jajan di gerai Shake Shack yang ada di Orchard Road, tepatnya di Liat Tower. Pas kebetulan saya sama si kakak jalan berdua aja, dan jam makan siang kami putuskan untuk menuju ke gerai ini. Sampai sana kondisinya nggak terlalu crowded, dan hanya butuh sekitar 10 menit sampai makanan kami ready.

Si kakak order burger sementara saya pilih hotdog. Untuk minumannya kami pilih soda water aja yang ukuran large untuk berdua. Dan inilah penampakan menu makan siang kami hari itu:

Pengalaman jajan shake shack

Meski dua menu ini udah umum banget di mana-mana, tapi menurut saya burger dan hotdog-nya Shake Shack ini juara banget dari segi freshness dan cita rasanya. Biasanya, makan burger di Indo semacam Burger King atau McD gitu, ya biasa aja. Tapi burger di Shake Shack ini berasa yummy dan seger banget sayurannya, kres kres saat dikunyah. Daging dan sosis yang dipakai juga premium banget rasanya. Dari segi porsi, ini mah gede banget buat saya. Kalau nggak pas laper banget, kayaknya nggak akan kuat ngabisin seporsi menu single. Tapi buat kalian yang emang hobi dan porsi makannya lumayan gede, seporsi burger atau hotdog ini bakalan fits in your tummy.

Untuk minumannya ya so-so lahya. Layaknya soda water lain yang biasa kita nikmati hari-hari. Cuma, sekali lagi, kadar manisnya di sini jauh lebih rendah ketimbang soda water yang dijual di Indo. Itu aja.

Soal tempatnya, saya bilang sih ya standar aja . Cukup nyaman, adem dan sama kayak banyak gerai makanan lain di negeri ini, bersih dan nggak terlalu berisik. Pas kami dateng kemarin, ada beberapa kelompok anak usia SMA-kuliahan gitu yang lagi pada kumpul makan siang. Dan seperti biasa, self-service cleaning berlaku juga di sini. Jadi pastikan untuk ngebersihin sendiri meja kita setelah selesai makan. Trus buang sampah dan letakkan tray makan di tempatnya. Jangan manja kek di Indo yang main tinggalin meja kotor penuh sampah, yes!

Overall rating makan di sini saya kasih 7/10 deh. Worth to try banget buat kita-kita untuk nyobain makan di SS ini. Minimal bisa koar-koar di kampung kalau kita udah pernah makan di sini hahaha.

 

Krispy Kreme

Jajanan kedua yang jadi inceran si Kakak adalah Krispy Kreme, salah satu brand donut kekinian yang juga belum ada di Jogja. Kebetulan, salah satu gerainya ada di Suntec City yang nggak terlalu jauh dari tempat kakak saya.

So, kami berbanyakan sengaja mampir ke mall ini setelah jemput ponakan dari sekolah. Karena udah kenyang sehabis makan siang di bilangan Marine Parade, kami nggak mampir-mampir resto lagi. Langsung cuss ke gerainya Krispy Krem, ngebungkus beberapa biji, trus lanjut sight-seeing ke beberapa toko pernak-pernik. Yang ujung-ujungnya juga nggak beli apa-apa wkwkwk.

Krispy kreme @Suntec City

Dari segi bentuk dan topping, menurut saya Krispy Krem ini mirip-mirip sama J-Co. Teksturnya juga nggak beda jauh. Ada banyak banget topping yang bisa kita pilih, dan pastinya semua enak-enak. Soal harga, berkisar antara 2.9 – 3.9 SGD per bijinya. Nggak terlalu mahal kan ya. Dan biar nggak penasaran, kami beli 3 biji. Etapi pas mau difoto, 1 donut udah anteng di perutnya Kevin hehehe.

 

Ya Kun Kaya Toast

Nah, untuk jajanan yang satu ini kami sempet beberapa kali mampir ke gerainya karena –you know lah kalau saya suka banget ngopi- di beberapa tempat yang berbeda. Pertama kali mampir di Bugis Junction. Kondisi gerai sore itu cukup padat, dan kami harus tunggu beberapa menit sebelum bisa duduk (akhirnyaaa….)

Sayang, pas udah semangat mau order, eh ternyata toast-nya sold out, tinggal yang versi crackers-nya. Huhuhuhu kecewa berat deh pastinya. Apalagi kami udah capek jalan kaki dari siang puputeran di Chinatown, Maxwell Food Centre, dan berakhir di Bugis Junction ini. Semua on feet ya. Bayangin sendiri berapa ribu langkah yang udah kami capai seharian itu. Kevin yang dari siang udah betmut makin makin merengut.

Tapi karena udah terlanjur sampe sini, akhirnya kami pesan yang ada aja. Minimal sambil rehat dulu mulihin tenaga. So, kami set crackers lengkap dengan telur rebus setengah matang dan selai kaya yang femes itu. Harga per set menu sekitar 5 SGD. Cukup murmer sih. Sedangkan Kevin kami pesankan coklat panas.

Untuk cita rasa kopinya sangat strong, tapi nikmat banget. Cuma, buat saya sebenernya agak kepahitan sih. Tapi ya gpp, abis juga kok. Sedangkan crackers plus selainya juara juga. Nendang banget rasa selai plus butter-nya.

Ya kun kaya toast

Untuk mengusir kekecewaan, kami putuskan untuk dateng lagi di gerai Ya Kun Kaya Toast lain, yaitu Marina Square. Mall ini lokasinya ada di seberang Esplanade – Theatres on The Bay. Kami tinggal nyebrang jalan dan sampai deh.

Ya Kun Kaya Toast

Gerai Ya Kun Kaya Toast yang kami kunjungi di Bugis Junction

Nah, akhirnya di sinilah kengileran kami terjawab sudah. Kami pesan set menu toast, telur rebus, dan pastinya secangkir kopi yang pekat dan legit. Hmm… nikmatnyooo. Untuk gerainya sendiri di hampir semua tempat, tata letaknya sama. Dengan kursi kayu dan meja kotak di tengah. Spacenya gak terlalu besar dan rata-rata selalu penuh, terutama saat coffee time baik menjelang siang ataupun sore.

Toast Box

Kami membeli kudapan ini di Esplanade Mall, pas abis jalan-jalan pagi di sekitaran MBS. Mallnya sendiri cukup luas dan ramai. Tenant-nya juga lengkap, tipikal semua mall di Singapore kali yah.

Untuk roti bakarnya di sini agak beda dengan di Kun Kaya Toast, terutama dari roti yang digunakan. Kalau di Kun Kaya Toast, rotinya cenderung tipis, kering dan little bit more crunchy. Sedangkan di Toast Box, rotinya lebih tebal dan lembut. Dari segi rasa sih nggak terlalu beda ya. Cuma masalah selera aja sih. Karena masih pagi banget, saya sengaja nggak beli kopi, takut lambung protes. So, saya nggak bisa kasih cerita gimana rasa kopi di sini.

Kalau disuruh milih, saya lebih suka ngopi di Kun Kaya Toast ketimbang Toast Box. Tapi ya, untuk ganti-ganti sih bolehlah sesekali ke sini. Hahaha… kayak yang bakalan tiap hari di Singapore aja, huh!

Nah itu tadi, Genks, pengalaman saya jajan di negeri sebelah. Kalau kalian, lebih suka yang mana nih kira-kira?

bety kristianto