betykristianto.com I Peran PAFI dalan Digitalisasi Farmasi – Saat ini, digitalisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali di bidang obat-obatan alias farmasi. Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah banyak menghadirkan perubahan signifikan dalam hal pelayanan kesehatan, farmasi dan tata kelolanya secara keseluruhan.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sebagai organisasi profesi yang mewadahi tenaga teknis kefarmasian di tanah air, memegang peran penting dalam memanfaatkan era digital. Tujuannya adalah untuk memastikan pelayanan farmasi yang terbaik bagi masyarakat. Untuk itu, PAFI dituntut untuk terus berinovasi agar bisa terus mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat.

Penerapan digitalisasi dalam dunia farmasi ini tak hanya mengubah cara kerja industri, namun juga berkaitan dengan terbukanya peluang-peluang baru. Selain itu, praktisi farmasi juga harus melakukan efisiensi, akurasi dan peningkatan aksesibilitas masyarakat dalam layanan farmasi itu sendiri.

Sebagai contoh, saat ini seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, masyarakat sangat nyaman dan terbiasa berbelanja online. Termasuk ketika mengakses layanan obat-obatan. Semua hal ini mensyaratkan pelaku dunia farmasi harus bisa menjalankan manajemen informasi kesehatan, otomatisasi farmasi di apotek, hingga menyediakan aplikasi mobile yang mudah diakses, praktis, dan cepat.

Dalam praktiknya, PAFI memiliki kepengurusan di setiap daerah di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kotawaringin Timur . Sebagai salah satu kabupaten yang strategis di Kalimantan Tengah, Kotawaringin Timur yang beribukota di Sampit ini, punya lebih dari 400 ribu jiwa lebih. Hal ini tentu saja menjadikan pelayanan kesehatan dan farmasi sebagai isu yang sangat penting bagi masyarakat.

peran pafi dalam digitalisasi farmasi

Peran PAFI dalam Digitalisasi Farmasi

Meningkatkan Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian

Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada pemahaman dan pemanfaatan teknologi digital, dalam kaitannya dengan dunia farmasi. Contohnya pelatihan tentang sistem informasi manajemen apotek, pemakaian software untuk manajemen stok obat, ataupun aplikasi mobile untuk pelayanan farmasi.

Melakukan Standardisasi dan Regulasi

Sebagai organisasi yang menaungi tenaga teknis kefarmasian, sudah barang tentu PAFI juga memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mengimplementasikan standardisasi serta regulasi yang relevan dengan digitalisasi farmasi. Hal ini meliputi Standard Operating Procedure (SOP) untuk penggunaan teknologi di apotek, protokol keamanan data pasien, dan aturan-aturan terkait konsultasi farmasi online. Dengan adanya standard dan regulasi yang jelas, kualitas serta keamanan layanan farmasi digital dapat terjaga.

Memfasilitasi Inovasi serta Kolaborasi

Untuk memastikan inovasi dan kolaborasi yang apik, maka PAFI bisa berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan dan mendorong terjadinya sinergi antara tenaga teknis kefarmasian, apoteker, pengembang teknologi, maupun institusi pendidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan menggelar forum-forum diskusi, seminar, ataupun konferensi.

 

Penutup

Selain ketiga hal di atas, PAFI juga bisa mengedukasi masyarakat tentang cara memanfaatkan layanan farmasi digital secara aman, serta melakukan fungsi advokasi terhadap pemerintah dan kebijakan publik.

Sebagai bagian dari PAFI Pusat, PAFI Kotawaringin Timur tentunya juga berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengawal dan memanfaatkan digitalisasi farmasi, terkhusus di lingkungan Kotawaringin Timur. Anda bisa mengakses https://pafikotawaringintimur.org untuk mencari tahu lebih banyak tentang organisasi ini.

bety kristianto