image

Seorang manusia menjalani proses pembelajaran seumur hidupnya. Sejak berada di dalam rahim ibu, janin sudah belajar banyak hal tentang dunia luar. Bagaimana cara ibunya berbicara dan bernyanyi, bagaimana benda-benda berbunyi, dan sebagainya. Saat lahir pun bayi mulai belajar mengenali lingkungannya. Bahkan sampai usia senja, manusia terus belajar tentang hal-hal baru di sekitarnya. Karena itu, sangat penting  bagi kita mengetahui pola asuh yang tepat . Dengan begitu, anak akan berkembang menjadi pribadi super yang kelak menggantikan kita mewarisi bumi.

Menurut Dorothy Law Nolte, seorang anak yang dibesarkan dengan pola asuh tertentu akan cenderung tumbuh sesuai dengan pola tersebut. Nah, apa sajakah pola asuh itu? Mari kita telaah lebih lanjut.

Pertama, anak yang dibesarkan dengan celaan maka ia akan belajar memaki. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena anak berpikir  bahwa mencela orang lain adalah hal yang wajar. Apapun yang tak sesuai dengan keinginan hatinya bisa menjadi obyek celaan.

Kedua, jika anak dibesarkan dalam suasana permusuhan maka ia akan belajar cara berkelahi dengan orang lain.  Anak bisa tumbuh sebagai pribadi pemarah yang akan selalu memandang negatif orang lain.

Ketiga, anak yang dibesarkan dengan cemoohan akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri. Rendahnya rasa percaya diri seseorang akan sangat merugikan dirinya sendiri karena bisa menghambat berkembangnya potensi dan bakat yang ada.

Keempat, anak yang dibesarkan dengan toleransi akan belajar cara menahan diri. Hal ini akan sangat berguna dalam lingkungan sosialnya kelak. Anak akan bertumbuh menjadi orang yang bijaksana menyikapi lingkungan.

Kelima, jika anak dibesarkan dalam lingkungan yang mendorongnya melakukan sesuatu maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan dorongan dan semangat. Dengan begitu, anak akan percaya bahwa dia bisa melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.

Keenam, orangtua yang membesarkan anaknya dengan pujian maka mereka sebetulnya sedang membentuk anak yang memiliki rasa menghargai. Dengan demikian, kelak mereka bisa memberikan penilaian yang positif terhadap sesuatu atau seseorang.

Ketujuh, anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang memperlakukannya dengan sebaik-baiknya, akan belajar tentang keadilan. Dia akan belajar bagaimana memberikan penilaian yang seimbang terhadap orang lain dan dirinya sendiri.

Kedelapan, anak yang dibesarkan dengan rasa aman belajar untuk menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Dia akan memiliki rasa aman dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

Kesembilan, jika anak diasuh dalam lingkungan yang memberikan dukungan maka dia akan belajar menyenangi sesuatu. Ini akan sangat bagus untuk pengembangan bakat dan minatnya akan banyak hal . Jangan membatasi dirinya dengan banyak larangan kalau tak ingin memilliki anak yang tak punya banyak minat terhadap sekitarnya.

Kesepuluh, jika orangtua membesarkan anak dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan persahabatan maka anak akan menemukan cinta dalam kehidupannya. Dia akan belajar membagi cinta dan persahabatan dengan orang lain. Dengan begitu, akan menebar lebih banyak kebaikan bagi dunia.

Terbukti bukan, lingkungan positif akan membentuk pribadi yang positif. Demikian juga sebaliknya.  Oleh karena itu, jangan sampai salah menerapkan pola asuh ya, Moms!