Halo Moms, apa kabar?
Long weekend ini saya dan keluarga kebetulan punya waktu agak longgar untuk dihabiskan bersama. Maunya sih pergi ke tempat wisata, tapi berhubung di Jogja beberapa hari ini sedang hujan deras dan banyak tanah longsor, kami putuskan untuk jalan-jalan saja di sekitaran Jogja sambil menikmati kuliner yang memanjakan lidah.
Kali ini, pilihan kami adalah restoran Pringsewu. Sebenarnya kami sudah beberapa kali menyambangi resto yang menyajikan aneka makanan khas Indonesia ini. Tapi kok rasanya pengen balik ke sana lagi ya hahaha… Mungkin karena makanannya memang enak dan pelayanannya juga cukup baik, kami jadi ketagihan datang dan makan di sana.
Satu-satunya di Jogja
Mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu tentang restoran yang satu ini ya. Mereka memang punya beberapa cabang di kota lain seperti Sumpiuh, Baturaden, Banjar Patroman, Purwokerto, Solo, Rembang, Pemalang, Tegal, Cipali, dan Cirebon. Dan karena di Jogja ini hanya ada satu resto Pringsewu, nggak heran, kalau resto ini selalu ramai pengunjung setiap harinya.
Jejeran mobil dan bus pariwisata hampir selalu memenuhi parkiran resto yang terbilang cukup luas. Memang, Pringsewu menjadi rujukan beberapa travel agent untuk para kliennya. Terkadang, ada juga booking-an dari instansi atau komunitas-komunitas untuk menggelar acara tertentu. Seperti yang kami alami kemarin. Saat kami datang sekitar pukul 5 sore, hanya ada beberapa mobil yang sedang parkir. Tapi menjelang magrib, datang beberapa bus besar yang penuh dengan pelancong yang hendak makan malam. Suasana makin ramai dan riuh oleh canda tawa anak-anak yang turun dari bus. Untungnya, kami sudah selesai dan hendak pulang. Ahaiiii…. Saved by the bell! Hihihi…
Baca juga: Makan Malam Sedap di Bale Roso
Fasilitas yang ditawarkan
Pringsewu resto memiliki sejumlah fasilitas outdoor dan indoor yang bisa dipesan sebelumnya, baik untuk kepentingan pribadi, komunitas ataupun perusahaan. Ada 1 ruangan pertemuan yang cukup besar, biasanya dipergunakan. Selain itu, ada juga semacam aula terbuka di samping kolam ikan yang mampu menampung ratusan orang tamu. Beberapa kali berkunjung ke sini, ruangan ini sedang di-booking oleh tamu lain. Jadilah kami mendapatkan tontonan gratis, karena kebetulan mereka mengundang organ tunggal dengan beberapa orang penyanyi.
Selain kedua ruangan itu, ada juga beberapa saung atau rumah-rumahan yang bisa ditempati sekitar 5-7 orang. Konsep lesehan yang ditawarkan, sangat pas untuk keluarga yang membawa serta para orang tua atau anak-anak yang nggak bisa duduk tenang di atas kursi. Rumah-rumahan ini terletak di sekitar taman bermain, jadi sambil menunggu menu diantarkan, kita bisa mengajak si kecil bermain ayunan, jungkat-jungkit, atau sekadar berjalan-jalan di atas rumput.
Ada juga spot-spot foto unik yang sengaja disediakan bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen kebersamaan bersama orang-orang tercinta. Saya sih, emang dasarnya banci kamera. Nggak bisa lihat pojok manis yang ditata dengan cantik, lengkap dengan kursi taman dan lampion yang menyala indah di malam hari. Jadilah saya popotoan sambil pamer gigi cemerlang.
Nggak hanya itu, Pringsewu juga menyediakan angklung dan alat musik lainnya. Biasanya, jika ada tamu yang sedang berulang tahun, para petugas resto akan menyanyikan lagu dan mengajak tamunya ber-selfie. Lucu ya? Sayangnya, pas kemarin ke situ, nggak ada anggota keluarga yang sedang berulang tahun. Jadinya, nggak dapat hadiah lagu deh *isshhh ngarep banget yak*
Menu makanan
Seperti yang tadi saya bilang sebelumnya, resto ini menawarkan sajian makanan khas Indonesia yang dikemas dengan cantik. Mulai dari soto, sop iga, sop buntut, nasi goreng, capcay, hingga tempe mendoan. Nah, berhubung lidah keluarga kami memang “ndeso” maka menu ini pas banget deh.
So, inilah pesanan kami kemarin. Total ada 8 menu yang kami order. Wihihihi… buanyaak ya, Moms! Secara kami datang berombongan plus dengan perut yang super duper kelaparan. Jadi ya, gitu deh.
Sop iga
Rasa gurih bercampur pedas dari kuah yang ditaburi merica mengalir nikmat di tenggorokan. Daging yang disajikan juga empuk, jadi kita nggak perlu tenaga ekstra untuk memindahkannya ke mulut. Seporsi sop iga ini bisa dinikmati sendiri, atau kalau nggak kuat bisa berbagi dengan pasangan. Kayaknya sih bisa untuk dua orang deh.
Capcay seafood
Waktu memesan menu ini, dalam bayangan saya adalah capcay berkuah nyemek kayak yang biasa saya temui di Chinese food resto itu. Ternyata salah. Yang datang lebih mirip dengan sup seafood karena kuahnya cukup melimpah. Tapi, karena rasanya endezz, ya tetep aja habis. Isinya selain sayur mayor, ada cumi, udang, dan filet kakap.
Nasi goreng ayam
Karena anak mbarep alias si kakak paling demen dengan nasi goreng, menu ini nggak pernah ketinggalan di-order. Di manapun, kapanpun, menu andalan ini paling pas di lidahnya. Menu nasi goreng di Pringsewu rasanya cukup nikmat, dengan tonjolan taste oriental di dalamnya.
Ayam kampung goreng
Disajikan dengan garnish yang cukup menarik, ayam goreng ini sukses berpindah ke piring kami dengan cepat. Ada cita rasa jahe dan rempah yang menonjol dalam bumbu ungkepnya. Unik deh rasanya. Selain itu, dilengkapi juga dengan sambal terasi dan kremesan kriuk yang bikin makan makin edan hahaha…
Mie goreng
Namanya juga lidah ndeso, meski sudah pesan nasi tetap saja kami merasa wajib memesan menu yang satu ini. Jadilah sepiring besar mie goreng lengkap dengan ayam, baso dan telur di dalamnya, menjadi pelengkap meja makan. Rasanya? Jangan ditanya deh.
Gurameh asam manis
Awalnya, kami memesan menu yang harganya cukup lumayan ini. Tapi tiba-tiba saya teringat bahwa kami memiliki kartu member sebuah harian terkenal di Jogja yang memberi kami privillege mendapatkan bonus gurameh asam manis. So, kami menjadi tamu yang beruntung mendapatkan menu enyaak ini dengan gratis. Seratus persen free. Horayyy!!
Mendoan
Meski makan di resto mahal, selera kampung kami nggak berubah. Mendoan hangat adalah salah satu menu wajib setiap kami makan. Di sini, tempe disajikan menul-menul, dengan racikan bumbu yang nikmat dan taburan cengek alias cabai rawit yang banyak.
Es teler
Bandrol harga yang lumayan “mewah” untuk kelas es teler rupanya nggak bohong, Moms. Dalam segelas es teler ini, kita puas menikmati potongan nangka, kolang kaling dan daging kelapa muda yang diguyur santan kental dan gula merah yang nikmat. Sluurrppp.
Mengenai harga, Pringsewu ini memang terbilang resto premium. Menu minuman dibanderol mulai dari sepuluh ribuan hingga Rp 27.000. Sedangkan menu makanan mulai dari dua puluh ribuan untuk aneka camilan hingga ratusan ribu untuk menu gurameh. Sayang, saya nggak sempat mengambil foto menu makanan karena keburu diambil lagi sama pelayan resto, sementara saya sedang sibuk mengurus si kecil yang agak rewel. Untuk amannya sih teman-teman mending siapkan budget agak lebih ya. Oya, untuk semua menu di atas, saya harus merogoh kocek sekitar 400 ribuan, karena ada bonus gurameh asam manis tadi. Mayan juga sih kalau sering-sering ke sini hahaha.. tapi nggak papa juga kalau ada event-event tertentu atau menjamu tamu dari jauh. Recommended!
Bagi teman-teman yang ingin berkunjung, langsung saja datang ke Pringsewu Resto Jogja, Jalan Magelang Km. 9. Selain itu, bisa juga kepoin instagramnya di @pringsewu_jogja atau reservasi di nomor telp. (0274) 4530793 atau 081215627564.
Selamat berwisata kuliner ya!
Love,
Bety
Makanannya rumahan dengan konsep tempat makan yang homey banget. Kapan-kapan mampir ah 🙂
wuooo… menunya enak enak banget kayakna mba… di jawa Tengah Pring Sewu juga ada… tapi belum pernah mampir…
Iya Mba Ira, emang enyak-enyak menunya bikin lupa diet hihihi.. ada banyak cabang memang restonya inih. U should try sometimes ya.. makasih sudah mampir!
Dulu bgt pernah nyoba yg di cilacap… Pgn mendoan ih 😀