betykristianto.com I Griya Persada Hotel – Hai semua, masih inget kan ya cerita saya kemarin pas main ke Kaliurang? Iya, kami sempat main ke Suraloka Zoo, Bhumi Merapi, dan mampir ke sebuah coffee shop sepi yang ternyata enak dan murmer makanannya. Well, seperti yang saya tuliskan sebelumnya, main ke Kaliurang itu enaknya hawanya adem, tempatnya bagus-bagus dan banyak tempat nginep. Mau ke sini barengan temen, sodara atau keluarga, kita bisa banget pilih villa, hotel atau penginapan. Range harganya juga cukup variatif kok. Mau yang murmer atau berbintang semua ada.

Nah, kemarin kami putuskan nginep di sebuah hotel yang kebetulan lokasinya mepet sama Suraloka Zoo. Usut punya usut ternyata owner-nya sama hehehe pantesaaan… Berbekal browsing di salah satu OTA, kami pilih Griya Persada sebagai tempat bermalam selama short trip kami ke Kaliurang.

Awalnya nggak ngira juga sih hotel ini berdempetan sama Suraloka Zoo. Dulu, kami sempet ke hotel ini pas ada acara kondangan nikahannya temen. Tapi waktu itu belum ada Suraloka. Dan ternyata selama beberapa tahun terakhir, hotel ini berbenah dan ada beberapa bagian yang direnov jadi lebih cantik.

Seperti apa pengalaman menginap kami di Griya Persada Kaliurang? Yuks, simak cerita saya di bawah ini!

Griya Persada Hotel Kaliurang

Hotel bintang 4 ini berlokasi di Jalan Boyong no. 99 Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya persis bersebelahan dengan Suraloka Zoo. Jaraknya sekitar 2 km dari Museum Merapi, dan 8 km dari The Lost Castle. Dari arah kota Jogja, kita bisa berbelok ke kiri sebelum gerbang masuk Kaliurang. Jalannya nggak terlalu lebar, tapi juga nggak sempit-sempit amat sih. Masih cukup untuk jalan kendaraan dua arah. Tapi, nggak selebar jalan utama dari Jogja-Kaliurang.

Berbeda dari hotel pada umumnya yang punya desain tinggi menjulang, Griya Persada tampak tidak terlalu menonjol dari depan. Alih-alih menumpuk kamar tamu, pengelolanya memilih untuk meletakkan jejeran kamar melebar. Hanya ada 2 atau 3 lantai ke atas untuk setiap area kamar. Kalau nggak salah, area kamar dibedakan menurut tipe kamar. Ada deluxe, super deluxe, suit, dan lain-lain.

Dengan lanskap seperti ini, kita jadi harus banyak berjalan kaki jika ingin berpindah area. Mulai dari parkiran menuju lobi, dari lobi menuju ke kamar, atau saat hendak ngopi atau makan di area resto yang jumlahnya cukup banyak.

Di sini penggunaan lift sangat minimal ya, Gaes. Tapi jangan kuatir, karena udaranya sejuk, jalan kaki di sini nggak akan terlalu capek. Hanya saja kalau pas hujan jadi agak repot karena masing-masing gedung terpisah oleh outdoor area yang cukup jauh.

Yang menarik, di hotel ini ada banyak tempat nongkrongnya. Mulai dari resto, coffee shop dan lain-lain. So, untuk variasi makanan nggak masalah deh. Kita juga bisa meeting di sini sama kolega atau klien dengan nyaman karena rata-rata resto dan kafenya ini luas.

Di setiap area kamar pun ada banyak tempat duduk yang nyaman. Sofa, meja, dan kursi tersebar di banyak tempat di setiap lantai. Cocok buat nerima tamu yang ogah ketemuan di lobi atau nggak mungkin dibawa masuk ke kamar. Oya, lupa nulis. Lobi hotel ini nggak terllalu luas. Jadi emang agak ribet kalau mau ketemuan di lobi ya. So, para tamu bisa manfaatin keberadaan sofa ini.

Ruang Kamar

Hotel bintang 4 ini menyediakan bermacam tipe kamar, mulai dari deluxe twin, deluxe, medium family, premiere, executive, hingga president suite. Kami pilih tipe kamar deluxe untuk 1 malam. Over all sih kamarny ok. Cuma sayang, di kamar yang ditempati kakak dan ayah saya, ternyata nggak ada outdoor view. Semuanya tembok, jadi berasa agak eungap aja gitu sih.

Sebenernya di awal kami sudah request dua kamar dengan connecting door. Tapi ternyata pas sampai sana kamarnya itu unavailable. Jadi ya wes, terima nasib.

Beruntung, kamar yang lain (yang saya tempati bersama si Papih dan Kevin), punya jendela kaca yang menghadap keluar. Jendela ini bahkan bisa dibuka, jadi kami bisa merasakan sepoi angin Kaliurang yang dingin. Kebetulan pas kami ke sana bulan Juni kemarin, cuaca Jogja lagi lebih sejuk ketimbang hari-hari sebelumnya.

Well, kembali ke ruang kamar. Jadi dari jendela kamar saya itu kami bisa melihat ke Suraloka Zoo yang emang nempel sama tembok hotel. Dari situlah, keidean besok paginya ajak Kevin ke sebelah. Mayan buat isi waktu, soalnya kami memang nggak punya jadwal apa-apa di Kaliurang kecuali staycation doang.

Oya, kasur di sini cukup empuk, including bantalnya yang meski tinggi tapi nggak keras. Kevin juga bisa pakai tanpa sakit leher. Di sini juga tersedia tea set, televisi, koneksi WiFi (yang mayan lemot), serta lemari pakaian yang cukup lega untuk menyimpan barang bawaan.

Kamar mandinya cukup luas, dilengkapi shower dan hairdryer. Sayang, lantainya terlalu licin menurut saya. Cukup berbahaya untuk anak-anak atau tamu yang berusia lanjut. Saya sampai siram air banyak-banyak ke lantai soalnya berasa berdiri di atas lantai yang bekas kena air sabun gitu deh. Alhasil setiap Kevin pengen ke kamar mandi, harus saya ikuti soalnya takut jatoh.

Breakfast

Untuk menu yang ada di sini menurut saya sih standar, hampir sama dengan rata-rata menu sajian breakfast di hotel lain. Mengenai rasa, juga so-so. Saya ambil bubur lemu, salad, dan sedikit mie goreng. Sedangkan Kevin kebetulan lagi agak moody pagi itu. Beberapa menu makanan yang saya ambilkan nggak satupun yang dia habiskan, mulai dari sereal, mie goreng, hingga main course-nya. So, untuk menu breakfast sih saya kasih rating 7/10

Fasilitas Lain

Selain ruang kamar yang cukup komplit, Griya Persada juga menawarkan beberapa fasilitas menarik buat para tamu yang ingin mengadakan kegiatan di tempat ini. Selain ada banyak resto and café seperti yang saya bilang di awal, di sini juga ada aula/hall dan ruangan khusus untuk group meeting, seminar, dan lain sebagainya.

Oya, di bagian belakang juga ada area outdoor yang bisa dipakai untuk beragam acara dan keperluan. Dulu, teman saya pernah mengadakan resepsi pernikahan di area outdoor ini. Selain itu, ada juga playground untuk anak-anak. Sayang, pas kami ke sana kondisinya kurang menarik. Mungkin akibat pandemi juga ya? I don’t know. Yang jelas kami ke sana pas ujan jadi makin makin nggak ada anak yang main di area ini. Selain resto, café, playground dan lapangan, di sini juga ada kolam renang dan indoor area untuk anak-anak.

Kesan Saya Menginap di Griya Persada Hotel

Over all, kami cukup puas sih menginap di Griya Persada. Sedikit catatan hanya pada cita rasa makanan (terutama untuk breakfast) yang mungkin terlalu standar. Kalau tastenya lebih ditingkatkan, saya rasa tamu akan makin happy.

Satu lagi, jaringan WiFi di sini kurang merata dan stabil. Sebagai contoh, di kamar saya koneksinya sangat lemah. Hanya sekedar untuk kirim-kiriman WA saja lemot, apalagi streaming YouTube atau nonton Netflix. Untung, paket kuota internet di HP saya masih cukup banyak.

Oke, sekian dulu review hotel kali ini ya. Sampai ketemu di review hotel lainnya. Sehat selalu semua!!