Saat ini, kita berada pada fase revolusi industri keempat atau lebih dikenal dengan sebutan Industri 4.0 yang ditandai dengan ditemukannya internet. Seperti kita tahu, fungsi internet saat ini tidak hanya sebatas sebagai search engine, tapi sudah merambah di hampir semua segi kehidupan.
Industri 4.0 juga tercermin dari konektivitas antar manusia yang semakin luas, penggunaan real time data, dan mesin-mesin canggih lainnya. Masyarakat dunia kini tidak lagi bergantung pada perusahaan-perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya. Alih-alih demikian, mereka kini lebih bergantung pada keberadaan internet, broadband, personal device, media sosial, dan teknologi open source.
Menanggapi hal ini, pada Sabtu, 1 September 2018 lalu, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) menyelenggarakan Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK) 2018. Acara ini digelar di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink, Bandung. Seminar tahunan ini dihelat dengan tema “Menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk Menghadapi Industri 4.0” dengan mengusung hashtag #MakingIndonesia4.0.
Hadir dalam seminar ini dua orang pembicara yaitu Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus, Ph.D., Direktur Eksekutif Co-Branding Wonderful Indonesia Kementrian Pariwisata RI, dan Prof. Dr. M. Suyanto, MM., rektor AMIKOM Yogyakarta.
Seminar yang digelar pukul 08.00-15.00 WIB ini dimulai dengan kumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul dengan persembahan tarian dari UKM Tari Rampak Kendang & Angklung STTB. Selanjutnya, kata sambutan oleh Ketua Panitia SELISIK 2018, Ibu Harya Gusdevi, S.Kom., M. Kom., yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua STTB bapak Muchamaad Naseer, S.Kom., MT. Kata sambutan berikutnya dari Ketua APTIKOM Jabar, Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., MSi., MKom. Berikutnya kata sambutan sekaligus pembukaan seminar oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV yakni Bapak Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd. Acara berikutnya penandatanganan MOU IndoCEISS dan NERIS dengan kampus-kampus yang bekerjasama dengan IndoCEISS dan NERIS. Hal ini sekaligus sebagai tanda kerjasama yang berkelanjutan.
Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dan pengumuman pemenang lomba SELISIK 2018 dari beragam kategori, seperti: games, aplikasi dan animasi. Selepas sesi rehat, masuk ke acara inti dengan pembicara pertama, Bapak Priyantono Rudito. Topik yang disajikan adalah “Menyiapkan SDM menghadapi Industri 4.0 dengan mengembangkan Digital Mastery.” Hal ini dilakukan dengan mengembangkan konsep 3C, yakni Context, Concept, dan Content.
Revolusi industri 4.0 ini membuktikan pergeseran yang signifikan dalam proses industri. Masyarakat yang dulunya bergantung pada cara-cara tradisional, kini beralih pada penguasaan teknologi modern dalam berbagai bidang. Pelaku bisnis kini harus memiliki kompetensi untuk memasuki bisnis masa depan. Kompetisi ini diperlukan untuk memahami konteks bisnis dalam ekosistem industri yang ada di sekitarnya. Karena itulah, Indonesia memerlukan SDM yang berkualitas agar bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Perkembangan internet yang begitu pesat memungkinkan masyarakat mendapatkan akses beragam informasi dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya. Ada berbagai aplikasi canggih yang terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh mudahnya adalah di bidang kesehatan. Kalau dulu kita harus datang ke pusat layanan kesehatan, antri dan menunggu lama untuk berkonsultasi dan mendapatkan pelayanan medis, kini hal itu bisa tergantikan dengan adanya beragam layanan kesehatan online seperti halo doc yang dikembangkan oleh VALIDIC. Aplikasi ini memudahkan pasien dalam mendaftar dan mendapatkan nomor antrian, sehingga sangat membantu pasien menghemat waktu dan tenaga.
Pesan penting dari Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus, Ph.D., adalah bahwa aspek utama dari industri 4.0 ini yaitu SDM (Human Capital). Karena itu scara khusus kita harus menyiapkan SDM ini dengan mengembangkan Digital Mastery (Digital Leadership & Digital Capability) dengan pendekatan trilogi yakni Experiental Learning, Coaching, dan Unlocking from Within.
Bapak Priyantono mengungkapkan konsep Quadrant 9 Spirit yakni “Hidup terlalu berharga untuk dilalui tanpa karya besar bagi sesama.”
Sesi materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. M. Suyanto, MM. Rektor AMIKOM Yogyakarta ini menyampaikan pemaparan tentang Human Capital: Development in Industry 4.0. Sesi ini diawali dengan pemutaran film animasi berjudul Ajisaka. Sebelumnya, AMIKOM sukses membesut film animasi yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, yang berjudul Battle of Surabaya.
Menurut Prof. Suyanto, SDM dalam industri 4.0 akan ditandai dengan terlibatnya kaum profesional, pengusaha, ilmuwan dan pekerja seni/kreatif. Beliau juga mengingatkan kita pentingnya networking dan inovasi agar tidak ketinggalan.
Lewat seminar ini kita diajak untuk memahami bahwa era industri 4.0 harus dihadapi dengan cerdas, gesit dan kompetitif. Dalam dunia yang terus bergerak secara dinamis ini, kita dituntut untuk terus berubah ke arah yang kebih baik.
#MakingIndonesia4.0
#Selisik2018
#STTBandung
Trackback