Hai, Moms!
Udah lama saya nggak ngereview buku nih. Sebenarnya bukan karena saya nggak baca buku, tapi nggak sempet aja bikin review dari buku-buku yang sudah selesai saya baca. Lagian, nggak semua buku yang saya santap itu buku baru ding, jadi asa gimanaa… gitu kalau ngereview buku lama. Giliran teman-teman tertarik dan pengen beli, eh bukunya udah nggak dijual lagi. Dudududu…
Nah, kali ini saya mau berbagi sebuah buku bertema kesehatan karya teman saya yang cantik. Nggak cuma jago menulis loh, perempuan satu ini juga super sibuk sebagai dokter spesialis antiaging sekaligus pengusaha. Uwow! Keren kan?
Judul bukunya adalah Antiaging for Busy Moms.
Apa sih yang terbersit di pikiran kita pas denger kata “antiaging”?
Kulit wajah kencang, kinclong, tampak muda dan menarik. Itu kalau saya sih. Tapi sepertinya, hampir semua orang akan berpikiran seperti saya. Hayo ngaku!
Yup, orang awam selalu mengartikan antiaging itu dengan kondisi fisik (terutama wajah) yang terlihat cantik, segar, cerah, antikerut dan berseri-seri. Persis kayak ABG yang masih puber. Tapi oh tapi, ternyata pengertian ini nggak sepenuhnya benar loh.
What?
Trus apa dong pengertian antiaging yang benar?
Antiaging tidak melulu soal paras cantik antikendur. Antiaging adalah soal bagaimana kita memiliki tubuh yang sehat, menua dengan bahagia dan menjalani proses perlambatan penuaan yang melibatkan beragam komponen yang semuanya saling berkaitan. Yakni pola makan optimal, aktivitas seimbang, pola tidur yang sehat, psikososial seimbang, lingkungan yang sehat, serta sistem hormon yang seimbang (hal. 2). Intinya, konsep antiaging yang benar dilihat dari sisi medis adalah bagaimana kita mendapatkan masa tua yang penuh energi, bebas penyakit kronis dan tetap produktif serta bersemangat.
dr. Lusi Silvani, sang penulis, menjelaskan konsep antiaging dengan gamblang dan menarik. Diulas dengan bahasa sehari-hari yang cukup simple dan nggak bertele-tele, buku ini cukup mudah dipahami. Meski tentu saja ada bumbu istilah-istilah kesehatan yang saya nggak paham juga, tapi nggak sampai bikin saya ilfil membacanya. Pokoknya nggak kayak buku-buku “berat” lain yang penuh dengan rumus dan teori. Ah, jadi inget pelajaran biologi. #Hahahaha, nasib anak IPS#
Buku setebal 163 halaman terbitan Diandra Kreatif ini terdiri dari 5 bab. Bab pertama berisi tentang nutrisi yang tepat untuk tubuh. Dalam bab ini dipaparkan beberapa jenis makanan dan kebiasaan hidup modern yang ternyata memegang peran penting dalam merusak kesehatan. Hiks. Setelah saya baca, beberapa di antaranya banyak saya lakukan huaa… pantes aja uban saya muncul bahkan sebelum usia 40 tahun.
Tahu nggak Moms, ternyata (lagi) sistem pencernaan yang baik itu ngaruh banget sama kesehatan psikologis loh. Stres, gangguan emosi dan sistem imun kita berhubungan erat dengan kondisi kesehatan organ pencernaan. Nah, siapa yang suka ngerasa lambung perih dan migren? Mungkin bisa dicek ya pola makannya kayak gimana.
Bagusnya, buku ini nggak cuma ngasih tahu kebiasan buruk yang merusak kesehatan. Penulis juga melengkapinya dengan informasi tentang menu diet seimbang, dan bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tubuh.
Di bab kedua, kita akan belajar tentang bagaimana menghitung asupan kalori yang masuk ke tubuh agar tetap fit. Selain itu, juga dibahas tentang pentingnya olahraga untuk menunjang proses antiaging yang optimal.
Ketiga bab berikutnya membahas tentang cara alami agar terlihat cantik, segar dan awet muda, serta pentingnya menjaga mood. Dokter cantik ini tahuuu aja, gimana moodynya para emak rempong seperti saya. Apalagi pas PMS uhh. #curhatlebai#
Nah, berikut ini beberapa poin plus dan minus dari buku ini.
Kelebihan
Bahasa yang dipakai cukup sederhana dan mudah dimengerti. Informasi yang diberikan sangat bermanfaat dan lengkap dengan contoh kasus yang relevan. Hal ini jelas mempermudah pembaca yang suka galfok sama isi buku yang lumayan berat seperti ini. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan table yang bisa kita isi sesuai dengan tema yang dibahas dalam bab atau subbab tertentu.
Kekurangan
Tata letak/layout agak menggangu atau kurang nyaman di mata. Terutama pada beberapa bagian kalimat yang dicetak terlalu besar, atau posisi yang kurang pas dalam sebuah paragraf. Selain itu, endingnya menurut saya kurang “nendang” karena nggak ada solusi atau rekap yang menjadi intisari buku ini. Penulis sebenarnya bisa saja memberikan ending yang lebih menarik, alih-alih mengakhirinya dengan “hanya” membeberkan tentang 4 resep antiaging. Tapi, kekurangan ini cukup tertutupi dengan manfaat dari keseluruhan informasi kesehatan di dalamnya. Sayang lagi, dokter cantik ini nggak mencantumkan alamat kontak dan foto profile di bagian akhir. Padahal, informasi ini bisa sangat bermanfaat buat calon klien loh. Hehe.. #pendapatsimbokmatre#
Nah, biar teman-teman nggak penasaran, nih saya kasih foto asli dokter muda yang keren dan awet muda ini ya. Nggak salah kalau beliau mendalami ilmu antiaging, kan? Kalau teman-teman tertarik dan pengen jadi klien dr. Lisa, silakan langsung kontak ke no WA di 082110020061 atau hubungi beliau di FB Lisa Silvani.
Thanks for reading ya. Stay healthy and pretty, Dears!
Ya ampun Mbok, dokternya ini memang masih muda atau terlihat muda karena anti aging nya berhasil? #keponya ini pembaca. Tapi bener sih, menua bukan pilihan. Cara menua yang sehat itu yang bisa kita pilih dan tentukan sendiri. Uhuuuui.
Muda dan cantik Bun hehe
salfok sama soto dan jus jambu untuk resep anti menua ..#eh semoga bener hahaha
Memang selama ini salah kaprah, anti aging hanya masalah wajah..oalah ternyata baik jiwa maupun raga ya…
Btw, itu dokter memang masih muda apa karena formula anti agingnya tokcer ya #kepo
Itu jus mangoberry mba Dian hehe. Dokternya muda dan cantik
Kalau penulisnya cakep gini yo percaya banget sama isi bukunya tentang antiaging kui, Simbok. Hargae berapa, toh?
Murmer mba, nggak nyampe cepek. Sok buru colek langsung penulisnya yes
Dokternya ya kinyis² gitu. Bener…tua itu pasti. Nah, sekarang gimana caranya tua tapi happy.
Makasih sharingnya…
Sama-sama Bunda.
Saya baru tahu kalau ternyata definisi antiaging itu luas ya, selama ini cuma tahunya seputar kulit dan wajah. Recomended banget bukunya buat aku yang sudah menginjak angka 40 an
Iya mba, saya langsung ngecek mukak di cermin deh hehehe.
Ternyata, kesehatan psikologis dpt berpengaruh dg pencernaan. Jadi, kita hrs menghindari stres, emosi agar organ pencernakan sehat
Bener bun, kesehatan pencernaan penting sekali.
Wah saya baru tahu mba tentang konsep antiaging ini. Ternyata selama inu saya salah memahami. Mkash ilmunya mba 👍
Sama-sama mba Yeni. Makasih sudhs berkunjung juga ya.
Makasih sharingnya ya Mba Betty, Pola makan juga pengaruh buat supaya awet muda.
Iya mba Rinny. Biar awet muda dan sehat
Penasaran sama bukunya, lihat foto sang dokter makin penasaran. hehehe
Iya Bun.. cucok jadi ahli antiaging yaaa
Wah, saya pikir antiaging juga soal wajah kenceng mulus kek habis disetrika, ternyata oh ternyata. Perlu belajar lagi nampaknya biar lebih bisa memahami mengapa harus menua dengan bahagia.
Ya mba, menua dengan bahagia bersama orang-orang tercinta.
Keren banget yak bukunya, jadi tau antiaging yang sebenarnya kaya gimana. Orangtua aku kaya gini nih udah punya cucu 2 tapi sehat wal’afiat dan masih bisa produktif kesana kemari. Mungkin mereka adalah antiaging sebenarnya 😆
Wah bersyukur banget mba, ortunya sehat dan bahagia ya. Semoga terus happy ya..
Kirain antiaging itu selalu berhubungan sama krim anti kerutan diwajah haha. Simbok, aku juga ngeJleb juga sih dengan teks bagaimana cara kita menua. Huhu. Kadang aku mikir masihkah aku sehat jiwa raga, masihkaj bs motoran kesana kemarin, dan makan makanan enak. Padahal kalo mau menuanya sehat ya makannya juga yang sehat. Aku jadi mau kepoin FBnya mbak Dokter aaaah 🙂
Iya mba, PR banget tuh yang makan dan olahraga hehehe.
Ooh, itu toh makna antiaging yg benarnya. Tak pikir anti aging itu kulit kinclong kayak porselen. Hihihi. Tq sharingnya ya mbak, jadi banyak tau deh aku sekarang. Btw.. dokternya cantiiiiik.
Iya mbam aku juga awalnya mikir antiaging seperti kebanyakan orang. Baru ngeh pas baca buku ini.