“Batik seperti kue basah. Bahannya dan cara bikinnya sama, tetapi rasanya bisa berbeda. Tergantung dari pengalaman yang membuatnya.” ~ Josephin Komara (Obin)~
Siapa nggak kenal batik? Kain bermotif khas yang unik ini makin digandrungi masyarakat. Apalagi sejak dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya non-benda milik Indonesia, pesona batik makin bersinar. Model dan motif batik pun kini makin beragam, tak melulu klasik. Jadi, nggak heran kan kalau kita makin mudah menjumpai masyarakat dengan baju batik di mana saja dan kapan saja.
Kalau dulu, kalangan dewasa muda yang sering mengenakan batik, kini anak-anak muda pun banyak yang memilih batik untuk busana sehari-hari. Nggak hanya didominasi warga lokal, lho. Banyak juga bule-bule yang memakai batik untuk berbusana.
Apa sih sebenarnya batik itu?
Dilansir dari Wikipedia, batik adalah kain tradisional dengan beragam hias pola tertentu yang proses pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin/malam panas sebagai bahan perintang warna. Dalam proses ini, kain diolah dengan metode tertentu yang unik dan khas sehingga kain yang dihasilkan memiliki nilai budaya yang sangat tinggi.
Kain batik biasanya secara turun temurun dipergunakan dalam banyak upacara adat Jawa. Meski demikian, sebenarnya kain batik ini banyak juga dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia. Sejak 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Bangga ya!
Baca juga yang ini ya: Tips Menghadapi Kerontokan Rambut Pasca Melahirkan
Batik tulis atau cap?
Sebagai seorang keturunan Jawa, saya pribadi sangat menyukai kain batik. Meski nggak banyak, koleksi batik saya yaa… lumayan lah. Beberapa di antaranya so pasti adalah daster dan piyama. Hahaha.. Kainnya yang adem, bikin saya nggak kegerahan beraktivitas di rumah seharian.
Etapi, jangan underestimate dulu ya, Moms. Selain daster dan piyama, saya juga punya beberapa koleksi busana batik yang kasual, semi formal hingga yang formal. Mulai dari atasan, outer atau dress. Mengenai model? So pasti pilihan saya selalu jatuh pada nuansa girly yang sudah melekat pada diri saya sejak dulu. Nggak harus batik tulis, batik cap pabrikan pun bisa jadi pilihan yang tepat. Apalagi alasannya kalau bukan masalah harga. #senyumlebar
Batik tulis memang relatif lebih mahal ketimbang batik cap. Ya iyalah, proses pengerjaan yang rumit dan takes time, membutuhkan ketelatenan dan konsentrasi yang tinggi. Sebanding banget dengan harga yang harus dikeluarkan, bukan? Jadi, kalau teman-teman ingin memiliki batik tulis ya nggak usah ngomel dengan harganya. Kalau memang budget-nya nggak memungkinkan, boleh-boleh aja kok memilih batik cap yang tak kalah menariknya. Jaman sekarang, udah banyak banget produsen batik yang menawarkan koleksi menarik dengan harga yang relatif terjangkau.
Tips membeli batik
Yang namanya perempuan, sudah jamak dan lumrah kalau suka belanja. Bener kan? Belanja itu nggak salah kok, hanya saja kita perlu bijak dan cermat melakukannya. Nah, untuk berbelanja batik, juga nggak boleh sembarangan, Moms. Ada beberapa tips yang bisa kita ikuti.
1. Perhatikan bahan
Hal pertama yang biasanya saya lakukan adalah memastikan bahannya nyaman dipakai. Untuk batik, umumnya ada pilihan bahan mulai dari katun, hingga kain sutra berkualitas tinggi. Makin bagus bahannya, makin tinggi pula harganya. Nah, kalau Mommies berbelanja online, pastikan untuk menanyakan dengan detail kepada penjual, agar tak salah pilih.
2. Pastikan ukurannya pas
Urusan berbelanja offline, mungkin nggak akan seribet kalau belanja online ya. Meski demikian, kalau pun Mommies lebih suka berbelanja online, sebaiknya tanyakan pula ukuran baju yang dijual dengan detail terurama lingkar dada, pinggang dan panggul. Akan lebih mudah kalau kita membeli outer atau luaran yang modelnya gombrang atau all size.
3. Color matters!
Bicara soal busana, selalu identik dengan pemilihan warna. Kalau dulu batik lebih banyak bernuansa coklat, putih atau gelap, kini ada banyak sekali pilihan warna yang ada. Untuk itu, sesuaikan dengan karakter dan kepribadian kita agar aura diri kita makin terlihat.
Untuk acara-acara kasual, warna-warna terang seperti kuning, merah, atau oranye mungkin akan lebih tepat. Sementara, untuk acara yang lebih formal, warna-warna gelap atau monokrom akan membuat penampilan kita lebih elegan. Hati-hati bisa nyaingin Syahrini ya… #uhukk!!
4. Pilih motif yang sesuai
Jaman sekarang, motif batik udah buanyak banget. Masing-masing daerah biasanya memiliki motif andalan yang bisa kita jadikan referensi. Kita tinggal pilih motif yang paling sesuai dan mencerminkan karakter kita.
5. Tentukan model yang dicari
Yang tak kalah penting adalah menentukan model baju. Selain harus menyesuaikan dengan acara yang akan kita datangi, model baju juga akan menentukan penampilan kita secara keseluruhan. Jangan memaksakan diri membeli baju dengan model yang tidak sesuai dengan kebutuhan, apalagi dengan bentuk tubuh kita.
Lokaaltaste
Saya tergolong bukan seorang buyer yang addicted sama satu merk atau branded. Bagi saya, selama busana itu fit di badan, bahannya enak dan nyaman dipakai, pasti saya ambil. Karena itu, koleksi baju batik di lemari saya merknya macem-macem. Oya satu lagi syarat yang harus terpenuhi sebelum menambah koleksi batik: harus pas di kantong hahaha! Nggak lucu kan, kalau abis beli batik trus duit dapur jadi tekor? Bisa dikeplak bapake nanti. #Plaaakkk!
Beruntung, saya mengenal sebuah brand batik yang punya nama unik. Nggak disangka, ternyata owner-nya adalah kakak, sahabat sekaligus mentor saya. Ahaiiii… pucuk dicinta ulam pun tiba. Hasrat hati Cuma pengen kepoin akun Instagramnya, ujung-ujungnya saya malah dapet 2 buah atasan batik lucu dan imut –kayak yang pakai. Halaah! Rejeki mamak solehah kalo kayak gini ya. Aseekk.
Pilihan pertama saya adalah sebuah outer lucu berwarna abu-abu dan pink. Atasan ini selain lucu modelnya, juga bisa dipakai dalam beberapa model yang unik. Mau dijadikan model kimono, ditalikan ke belakang atau dipakai loose gitu aja, semuanya bikin saya makin cantik.
Pilihan kedua adalah atasan longgar berwarna biru-abu dengan sebuah kancing di bagian dada. Modelnya yang kekinian ini bikin saya makin terlihat muda. Oya, untuk mengenakan baju ini, saya harus memakai tank top dulu di bagian dalam ya. Ntar puser bisa lari kemana-mana deh hihihi.
So far, saya recommend banget deh koleksi Lokaaltaste ini. Bahannya halus, adem dan pas dipakai nyaman banget. Jadi, saya bisa memakainya untuk banyak acara baik indoor ataupun outdoor. Selain itu, corak, motif dan modelnya juga sukaaa banget. It’s so me gitu loh.
Selain model yang saya pilih, Lokaaltaste juga memiliki banyak banget koleksi batik garutan dan kain tenun. Nggak Cuma atasan loh, Lokaaltaste juga punya koleksi celana dan rok batik. Semuanya unik dan asli Indonesia banget. So, teman-teman tinggal pilih yang paling sesuai ya.
Pengen membuktikan sendiri keunikan dan kenyamanan koleksi batiknya Lokaaltaste ini? Langsung aja hubungi mereka di kontak berikut ya:
Whatsapp: 081317566654.
Instagram: @lokaaltaste
Facebook: lokaaltaste
Line: lokaaltaste
Email: lokaaltaste@gmail.com
Nah, selamat ber-hunting ya, Moms. Tetap cintai dan pakai produk-produk Indonesia!
Love,
Bety
Batiknya cakep, Mbak Bety. Emang gak pernah bosan ya kita pakai batik. Apalagi jaman sekarang udah kece-kece modelnya. Warna pun gak melulu cokelat kayak jaman dulu
Salam kenal dari saya, Mbak 🙂