Tanda penyakit diabetes sering kali tak disadari. Bahkan, banyak orang yang mengabaikan gejala-gejala yang mungkin timbul di awal kasus. Begitu ketahuan, penyakit ini sudah berada pada tahap yang serius alias parah.
Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular yang meresahkan. Berdasarkan informasi dari WHO, penyakit ini masih duduk di bangku 10 besar penyakit paling mematikan di dunia.
Dulu, banyak orang berpikir Diabetes Mellitus ini hanya menghinggapi orang-orang tua. Ada pula yang menganggapnya sebagai penyakit turunan atau genetis. Nggak salah sih, karena memang keturunan penderita DM berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang sama.
Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat, kini semakin banyak penderita DM yang masih berusia produktif. Bukan hanya pola makan tinggi gula saja loh penyebabnya. Stres yang berlebihan, kurang aktivitas fisik, dan sering kurang tidur bisa menjadi pemicu datangnya DM lebih dini. Salah satu teman saya juga mengidap penyakit ini sejak usia belasan.
Table of Contents
Kenali Tanda Penyakit Diabetes Mellitus
Biar kita lebih aware, yuk simak beberapa tanda penyakit diabetes di bawah ini.
Cepat lapar
Rasa lapar yang berlebihan sering kali muncul saat kadar gula dalam darah merosot. Tubuh akan mengasumsikan kita kelaparan dan membutuhkan asupan glukosa.
Sering merasa haus yang berlebihan
Seperti rasa lapar yang berlebih, rasa haus yang tidak wajar juga menjadi salah satu tanda penyakit diabetes. Saat gula darah berada pada level tinggi, Buang Air Kecil (BAK) lebih sering merupakan salah satu cara tubuh mengelola dan menetralisir kadar gula. Seiring naiknya intensitas berkemih, otak akan memerintahkan kita untuk mengganti cairan yang keluar dengan minum lebih banyak air.
Sering berkemih
Sel-sel tubuh penderita diabetes tidak mampu lagi menyerap glukosa. Karena itu, ginjal akan mencoba mengambil alih tugas ini dengan mengeluarkannya sebanyak mungkin lewat berkemih atau pipis.
Penurunan berat badan secara drastis
Karena hormon insulin tidak menerima asupab glukosa untuk sel tubuh yang akan menghasilkan energi, maka tubuh akan memecah protein dari otot sebagai bahan bakar alternatif. Akibatnya, terjadi penurunan berat badan secara drastis.
Cepat letih dan mudah tersinggung
Kadar glukosa yang tinggi, membuat tubuh penderita terasa sangat tidak nyaman. Belum lagi, mereka harus lebih sering berkemih dan bolak balik ke toilet. Semua ini tentu melelahkan secara fisik maupun emosional. Karenanya, penderita sering kali mudah tersinggung dan sensitif.
Penyembuhan luka yang lebih lambat
DM menyebabkan rusaknya pembuluh darah dan mengakibatkan proses penyembuhan luka relatif lebih lama ketimbang orang normal.
Mudah terserang jamur
Sel-sel yang kaya akan gula merupakan tempat favorit mikroorganisme penyebab beragam penyakit, termasuk DM. Karena itu, penderita diabetes biasanya lebih mudah terserang berbagai penyakit yang diakibatkan oleh infeksi jamur.
Iritasi genital
Kadar glukosa yang tinggi juga menyebabkan area genital penderita menjadi semacam sariawan. Hal ini memicu timbulnya pembengkakak dan gatal. Tak jarang, pada kasus tertentu juga menyebabkan Infeksi Saluran Kencing (ISK).
Pandangan kabur
Pandangan kabur atau sesekali melihat seperti kilatan cahaya ternyata juga bisa jadi salah satu tanda penyakit diabetes, loh. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, bisa berakibat buruk pada pembuluh darah retina, hingga menyebabkan kebutaan pada tingkat yang parah.
Kesemutan atau kebas
Penderita diabetes umumnya merasakan sensasi terbakar disertai nyeri dan bengkak, kesemutan, atau kebas. Semua ini terjadi ketika kadar gula dalam darah cukup tinggi. Hal ini menandakan bahwa saraf-saraf tubuh sedang dirusak oleh penyakit ini.
Untuk mencegah datangnya diabetes, ada baiknya kita mulai melakukan gaya hidup sehat. Termasuk menambah aktivitas fisik, cukup istirahat dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Contoh Makanan Sehat untuk Mencegah Diabetes Mellitus
Yogurt
Kandungan serat dalam yogurt sangat baik untuk mencegah obesitas dan naiknya kadar gula darah.
Brokoli
Sayuran hijau ini memiliki senyawa sulforaphane, yaitu jenis isothiocyanate yang memiliki sifat penurun gula darah, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi gula darah dan penanda stres oksidatif.
Nasi merah
Kandungan karbohidrat dalam nasi merah jauh lebih sedikit daripada nasi putih. Hal ini tentu sangat bagus untuk menjaga kadar glukosa.
Kacang-kacangan
Kadar serat pada kacang dipercaya ampuh menurunkan kadar gula darah sebelum dan sesudah puasa. Kacang juga menjadi asupan kalori yang baik untuk penderita diabetes.
Okra
Kandungan senyawa penurun gula darah seperti polisakarida dan antioksidan flavonoid pada okra sangat baik untuk menekan laju gula darah. Rhamnogalacturonan, polisakarida utama dalam okra, terbukti sebagai senyawa antidiabetik yang kuat. Selain itu, kandungan flavonoid isoquercitrin dan quercetin 3-O-gentiobioside juga membantu menurunkan gula darah dengan menghambat enzim tertentu.
Chia seed
Sebanyak 17 penelitian yang dilakukan terhadap hewan pada tahun 2020, menyimpulkan bahwa chia seed dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol gula darah. Selain itu chia seed juga berpotensi mengurangi risiko penyakit, termasuk risiko Diabetes Mellitus (DM). Meski begitu, belum ada penelitian lebih lanjut terhadap manusia.
Nah, sekarang sudah paham ya apa saja tanda penyakit diabetes dan bagaimana cara mencegahnya. Selain melakukan gaya hidup sehat dan seimbang, jangan lupa juga untuk merasa bahagia. Karena bagaimanapun juga, balancing mind and body itu sangat penting supaya kita bisa menikmati hidup. Semangat!
Trackback